<p>Graha Unilever milik PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) di kawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. / Foto: Unilever Indonesia </p>
Dunia

Unilever Perbolehkan Karyawan Asal Rusia Ikuti Wajib Militer

  • Unilever dalam sebuah surat kepada kelompok kampanye B4Ukraine, dikatakan akan mematuhi undang-undang wajib militer Rusia.

Dunia

Bintang Surya Laksana

MOSCOW - Unilever disebutkan akan perbolehkan karyawannya yang berkewarganegaraan Rusia ikuti wajib militer jika mendapat panggilan. Salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di dunia ini memiliki sekitar 3.000 karyawan di Rusia.

Perusahaan yang berkantor pusat di London ini memiliki kebijakan yang mencakup kesejahteraan dan keselamatan pekerjanya. Namun melansir BBC International, Unilever dalam sebuah surat kepada kelompok kampanye B4Ukraine, dikatakan akan mematuhi undang-undang wajib militer Rusia.

B4Ukraine sendiri merupakan organisasi koalisi global masyarakat sipil yang mendorong perusahaan-perusahaan internasional untuk keluar dari Rusia. Tujuan utamanya adalah memulihkan perdamaian dan keamanan Ukraina dengan memblokir akses sumber daya ekonomi untuk Rusia. 

Unilever sendiri berada di bawah tekanan untuk menghentikan operasionalnya di Rusia. Namun perusahaan menyebutkan hal tersebut tidaklah mudah. Dalam sebuah surat kepada B4Ukraine , Unilever menyatakan, "perusahaan benar-benar mengutuk perang di Ukraina sebagai tindakan brutal dan tidak masuk akal oleh Rusia".

Namun, Unilever mengatakan hal tersebut tidak mudah. Pihak perusahaan menyebutkan apabila perusahaan meninggalkan operasionalnya di Rusia, maka pihak Rusia akan mengambil alih perusahaan untuk kemudian dioperasikan sendiri.

Ia juga mengatakan bertanggung jawab atas 3.000 pekerjanya, menambahkan bahwa perusahaan memiliki prinsip global termasuk keselamatan dan kesejahteraan karyawan. 

Namun demikian, perusahaan Inggris tersebut mengatakan pihaknya mengetahui undang-undang yang mewajibkan perusahaan manapun yang beroperasi di Rusia untuk mengizinkan wajib militer karyawan jika mereka dipanggil.

"Kami selalu mematuhi semua undang-undang di negara tempat kami beroperasi," tulis Reginaldo Ecclissato, kepala operasi bisnis dan rantai pasokan Unilever. 

Dalam suratnya, dikatakan unilever telah membayar US$36 juta atau setara dengan Rp540,71 miliar sebagai pajak kepada negara Rusia pada tahun 2022.