UNPAD Temukan Potensi Kulit Biji Kakao Sebagai Bahan Pangan Fungsional
- Hingga saat ini pemanfaatan kulit biji kakao masih terbatas pada riset yang dilakukan di perguruan tinggi, dan belum banyak digunakan sebagai bahan pangan di masyarakat
Sains
BANDUNG - Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (UNPAD) Prof. Dr. Ir. Mohamad Djali, M.S, Mengungkapkan potensi kulit biji kakao sebagai pangan fungsional yang menjanjikan. Kandungan senyawa bioaktif kulit biji kakao tidak berbeda jauh dengan bagian dalam biji kakao.
Hingga saat ini pemanfaatan kulit biji kakao masih terbatas pada riset yang dilakukan di perguruan tinggi, dan belum banyak digunakan sebagai bahan pangan di masyarakat. Prof. Djali menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi potensi kulit biji kakao sebagai bahan pangan fungsional dan memastikan keamanan pangannya. Kulit biji kakao mengandung senyawa polifenol yang signifikan dan kaya serat, sehingga dapat dijadikan bahan baku pangan.
- Penyediaan Biji-Bijian dan Pupuk Rusia ke Negara Afrika jadi Perhatian
- Penerapan ESG Genjot Nilai Perusahaan
- Mengenal Sejarah Soto Lamongan, Kuah Kuning Favorit Banyak Orang
Tantangan dalam penggunan kulit biji kakao terdapat pada tingkat keamanan pangan. Ada kemungkinan kontak terjadi antara kulit biji kakao dengan kontaminan seperti residu pestisida, logam berat, dan jamur aspergillus.
Untuk mengatasi masalah ini, Prof. Djali menyarankan untuk melakukan penelitian awal terkait profil kimia dan senyawa bioaktif dalam kulit biji kakao sebelum mengaplikasikannya sebagai bahan pangan.
“Seharusnya di sini ada kajian-kajian awal dulu. Jadi sebelum melangkah ke aplikasi bahan pangan harus dikaji dulu sebetulnya bagaimana profilnya, baik profil kimia juga bioaktifnya, maupun profil lainnya,” ujar Prof. Djali, dilansir unpad.ac.id, selasa, 25 Juli 2023.
Selanjutnya, Prof. Djali menyebut bahwa profil kimia kulit biji kakao dapat bervariasi disetiap industri kakao karena perbedaan bahan baku dan proses pengolahan yang digunakan. karakterisasi produk yang dihasilkan dalam bentuk tepung perlu dilakukan pengujian untuk menentukan jenis produk pangan yang dapat dihasilkan dari kulit biji kakao.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemetaan profil kulit biji kakao untuk menentukan cara aplikasinya sebagai bahan pangan. Dengan melakukan riset yang lebih komprehensif dan memahami potensi kulit biji kakao secara mendalam, diharapkan penggunaannya sebagai pangan fungsional dapat meningkat dan memberikan manfaat yang lebih besar.