UNTR Genjot Target Penjualan Komatsu Jadi 12,5 Persen
- PT United Tractors Tbk (UNTR), emiten kontraktor tambang, telah merevisi target penjualan alat berat Komatsu menjadi 4.500 unit, naik 12,5% dari target sebelumnya sebesar 4.000 unit.
Korporasi
JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR), emiten kontraktor tambang, telah merevisi target penjualan alat berat Komatsu menjadi 4.500 unit, naik 12,5% dari target sebelumnya sebesar 4.000 unit.
Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara Loebis, mengatakan bahwa kenaikan target ini dipicu oleh permintaan konsumen yang tinggi, terutama dari sektor pertambangan. Selain itu, langkah ini dilakukan karena pasar menunjukkan permintaan yang tetap kuat di industri tersebut.
“Semula kami menargetkan penjualan Komatsu hanya 4.000 unit. Namun, melihat kondisi demand yang tidak terlalu jelek, kami merevisi target kami menjadi 4.500 unit,” ungkap Sara dalam acara Astra Media Day 2024 pada Rabu, 18 September 2024.
- Picu Ledakan Hebat di Lebanon, Apa Itu Pager?
- Berkembang Pesat 5 Tahun Terakhir, Kredit Keberlanjutan Masih Dijegal Sejumlah Tantangan
- Prestasi PON Jakarta Jadi Momentum Kebangkitan Industri Olahraga Berkuda Nasional
Manajemen UNTR memperkirakan target baru ini akan meningkat sekitar 15% dibandingkan total penjualan Komatsu pada tahun 2023. Hingga Juli 2024, UNTR telah mencatatkan penjualan Komatsu sebanyak 2.500 unit, meskipun terjadi penurunan 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Revisi target penjualan ini didukung oleh kinerja sektor pertambangan batu bara di Indonesia yang masih menunjukkan potensi positif. PT Pamapersada Nusantara, salah satu entitas usaha UNTR, melaporkan peningkatan volume produksi batu bara dan pengangkutan tanah dari klien mereka.
Hal ini tercermin dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sampai Juli 2024, Pamapersada mencatatkan peningkatan produksi batu bara sebesar 18% (year-on-year) dan kenaikan pengerjaan pengangkutan tanah (overburden removal) sebesar 12% (year-on-year).
“Pemilik tambang yang menjadi klien PAMA masih memiliki rencana peningkatan produksi yang baik. Dengan disetujuinya RKAB, kami mendapatkan potensi pekerjaan yang lebih besar,” ujar Sara.
Manajemen juga memperkirakan volume pengerjaan overburden removal akan mencapai 1,2 miliar bank cubic meter (bcm), sementara hingga Juli 2024, pengerjaan yang telah dilakukan mencapai 700 juta bcm.
Namun, secara keseluruhan, pendapatan dan laba United Tractors pada semester I-2025 mengalami penurunan masing-masing sebesar 6% dan 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sara menjelaskan bahwa penurunan ini tidak mengejutkan, mengingat harga batu bara global yang mulai melemah sejak 2023 dibandingkan rata-rata harga pada 2022. “Meskipun harga batu bara saat ini masih baik di mata pelaku tambang, kami tetap merasakan dampak positif meski tidak setinggi tahun 2023,” tambahnya.
Di sisi lain, United Tractors baru-baru ini meluncurkan produk baru, yaitu ekskavator hidrolik Komatsu PC350LC-8M2 dan PC300-8M2, keduanya merupakan model kelas 30 ton. Sebagai distributor eksklusif Komatsu, perusahaan menawarkan kedua model tersebut untuk memberikan pilihan yang lebih fleksibel bagi pelanggan sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.
PC350LC-8M2 dirancang untuk produktivitas maksimum dengan kapasitas bucket terbesar di kelasnya, yaitu 2,4 m³. Dengan spesifikasi crawler yang panjang, alat ini ideal untuk menangani material sedang hingga keras, menjadikannya cocok untuk tugas berat. “Alat ini dibuat khusus untuk industri pertambangan, yang mengutamakan produktivitas,” ujar Sara.
Sementara itu, PC300-8M2 menawarkan efisiensi optimal dengan kapasitas bucket 2,2 m³ dan jangkauan yang lebih panjang. Unit ini cocok untuk berbagai aplikasi di sektor konstruksi dan pertambangan, terutama dalam pekerjaan pendukung.
Sara bilang alat ini dirancang untuk efisiensi maksimum dan mampu menangani material lepas hingga sedang. “Kedua model ini menawarkan kinerja yang unggul dan optimal dalam hal biaya operasional, menjamin produktivitas dan efektivitas bagi para penambang,” pungkas Sara.