<p>Tambang batu bara PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk / Bumiresources.com</p>
Industri

Untuk Bayar Utang dan Kembangkan Unit Usaha, BRMS Milik Grup Bakrie Cari Dana Rp3,33 Triliun

  • JAKARTA – Emiten tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tengah mengambil ancang-ancang untuk mengumpulkan dana hingga Rp3,33 triliun. Dana ini bakal diraup dengan dua aksi korporasi sekaligus. Aksi pertama, BRMS bakal menggelar penawaran 22,9 miliar saham biasa seri B dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias right issue. Harga pelaksanaan aksi […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tengah mengambil ancang-ancang untuk mengumpulkan dana hingga Rp3,33 triliun. Dana ini bakal diraup dengan dua aksi korporasi sekaligus.

Aksi pertama, BRMS bakal menggelar penawaran 22,9 miliar saham biasa seri B dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias right issue. Harga pelaksanaan aksi yang juga disebut sebagai penawaran umum terbatas I (PUT I) ini dipatok Rp70 per lembar saham atau total Rp1,6 triliun.

“Bersamaan PUT I ini, perseroan menerbitkan sebanyak 24.732.002.749 waran seri II, di mana setiap 25 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 27 waran seri II,” terang Manajamen Bumi Resources Minerals dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 17 November 2020.

Waran seri II adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa Seri B. Setiap pemegang satu waran berhak untuk membeli satu saham dengan harga pelaksanaan Rp70 per saham.

Pelaksanaan emisi waran seri II ini bakal dilaksanakan selama periode 28 Juli 2021 hingga 25 Januari 2024. Target dana yang dikumpulkan dari aksi tersebut mencapai Rp1,73 triliun.

“Pemegang waran seri II tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama waran seri II tersebut belum dilaksanakan menjadi saham,” ungkap Manajamen.

Pengumpulan dana ini bertujuan untuk pengembangan usaha perseroan dan pelunasan utang. Dana Rp1,11 triliun atau US$76,25 juta bakal digunakan untuk pengembangan usaha.

Lalu dana sebesar US$29,8 juta akan digunakan untuk pelunasan tagihan dan unit usaha perseroan. Termasuk pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian pabrik bijih emas berkapasitas 500 ton per hari.

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Salah satunya, untuk kegiatan operasional proyek tambang emas dan perak yang dioperasikan PT Citra Palu Minerals.

“Dan proyek tambang tembaga, emas dan perak yang dioperasikan oleh PT Gorontalo Minerals,” pungkas Manajemen.