logo
VISTA.jpg
Tekno

Untuk Kali Pertama, Jet Tempur Terbang dengan AI

  • Sebuah agen artificial intelligence (AI) baru-baru ini menerbangkan jet tempur selama lebih dari 17 jam.

Tekno

Amirudin Zuhri

WASHINGTON-Sebuah agen artificial intelligence (AI) baru-baru ini menerbangkan jet tempur selama lebih dari 17 jam. Penerbangan dilakukan di Air Force Test Pilot School  Angkatan Udara AS  di Pangkalan Angkatan Udara Edwards  California. Peristiwa ini menjadi pertama kali AI digunakan pada pesawat taktis. 

Pesawat tersebut dikenal sebagai VISTA X-62A. Pesawat ini  dikembangkan  Skunk Works dan Calspan Corporation milik Lockheed Martin. Jet tempur dilengkapi dengan perangkat lunak yang memungkinkannya meniru karakteristik kinerja pesawat lain. Pesawat uji ini aslinya adalah jet tempur F-16D Block 30 Peace Marble Il yang dimodifikasi dan ditingkatkan dengan avionik Block 40.

“VISTA akan memungkinkan kami untuk memparalelkan pengembangan dan pengujian teknik kecerdasan buatan mutakhir dengan desain kendaraan baru tanpa awak,” kata Dr. M. Christopher Cotting, direktur penelitian Sekolah Uji Coba Angkatan Udara Amerika Selasa 14 Februari 2023. 

“Pendekatan ini, dikombinasikan dengan pengujian terfokus pada sistem kendaraan baru saat diproduksi, akan dengan cepat mematangkan otonomi untuk platform tanpa awak dan memungkinkan kami memberikan kemampuan yang relevan secara taktis kepada prajurit kami.”

Peningkatan terbaru oleh Angkatan Udara Amerika mencakup VISTA Simulation System (VSS) yang dibangun Calspan, dan Model Following Algorithm (MFA) Lockheed Martin,  serta System for Autonomous Control of the Simulation (SACS).

Sistem SACS dan MFA terintegrasi bersama memberikan kemampuan baru ke VISTA sehingga dapat digunakan untuk melakukan eksperimen uji terbang paling canggih yang menekankan otonomi dan AI.

Popular Mechanics melaporkan Selasa 15 Februari 2023, penerbangan uji AI VISTA mungkin merupakan pertanda akan datangnya sesuatu. Jet tempur generasi keenam, meski masih dalam tahap konsep, diharapkan memiliki opsi terbang tanpa pilot. Misalnya, program Next Generation Air Dominance (NGAD) Angkatan Udara Amerika bertujuan untuk mengembangkan keluarga jet untuk menggantikan F-22 Raptor.

Amerika bukan satu-satunya negara yang mengincar AI untuk jet. Inggris, Italia, dan Jepang telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan pesawat tempur baru yang menggunakan algoritme, bukan pilot. Pesawat tempur generasi berikutnya untuk negara-negara tersebut dapat memasuki layanan pada pertengahan 2030-an dan pada akhirnya mungkin akan menggantikan jet Typhoon.

Rusia juga masuk ke bidang pesawat AI. Sebuah laporan baru-baru ini mengklaim bahwa Angkatan Udara Rusia meningkatkan pesawat tempurnya dengan kemampuan AI yang dapat membantu pilot dalam pengambilan keputusan. Meskipun detail tentang sistem ini masih langka, dilaporkan memungkinkan pasangan petarung untuk berbagi informasi dengan lebih efisien.

AI juga menarik minat perusahaan swasta yang berharap dapat memasok teknologi ke cabang layanan. Shield AI baru-baru ini mengumumkan telah mengumpulkan tambahan US$60 juta dalam pendanaan modal ventura untuk membangun pilot AI. 

Perusahaan mengatakan perangkat lunak Hivemind milik mereka adalah pilot AI untuk pesawat militer dan komersial. Ini memungkinkan tim pesawat melakukan misi mulai dari menembus sistem pertahanan udara hingga dog fighting.

Hivemind menggunakan algoritme yang menurut Shield dapat melakukan segalanya mulai dari perencanaan misi hingga pemetaan. Akhirnya, kata perusahaan itu, pesawat akan dapat terbang dan melawan misi hampir sendiri. 

Brandon Tseng salah satu pendiri Shield AI, mengatakan dalam rilis berita bahwa perusahaan  sedng berlomba untuk menjadikan pesawat  sangat cerdas untuk mencegah konflik berikutnya.

Beberapa tahun lalu, Elon Musk bahkan meramalkan bahwa jet tempur akan segera menjadi usang karena kemajuan AI. Tetapi beberapa pengamat mengatakan bahwa AI masih jauh dari menggantikan pilot manusia.