<p>Pertambangan PT Kapuas Prima Coal Tbk. / Kapuasprima.co.id</p>
Industri

Untung Rp178,8 Miliar di 2019, Kapuas Prima Kunci Kontrak Penjualan Antisipasi COVID-19

  • Emiten pertambangan logam dasar (base metal) PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) meraup laba bersih Rp178,8 miliar di sepanjang 2019. Catatan tersebut melonjak 62,3% dari periode akhir 2018 Rp110,1 miliar. Pencapaian laba bersih Kapuas Prima sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang naik 17,3% menjadi Rp885,1 miliar dari periode akhir 2018 Rp754,5 miliar. Sementara laba kotor naik […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

Emiten pertambangan logam dasar (base metal) PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) meraup laba bersih Rp178,8 miliar di sepanjang 2019. Catatan tersebut melonjak 62,3% dari periode akhir 2018 Rp110,1 miliar.

Pencapaian laba bersih Kapuas Prima sejalan dengan pertumbuhan penjualan yang naik 17,3% menjadi Rp885,1 miliar dari periode akhir 2018 Rp754,5 miliar. Sementara laba kotor naik 45,4% yoy menjadi Rp394,9 miliar.

Dengan demikian, aset perseroan pada 2019 ditutup pada Rp1,4 triliun, naik 8,5% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,3 triliun.

Direktur Utama Kapuas Prima Harjanto Widjaja mengatakan, pencapaian tersebut tak terlepas dari meningkatnya hasil produksi logam dasar Perseroan melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sepanjang tahun 2019, perseroan memproduksi ore sebesar 476.000 ton.

Produksi tersebut meningkat 39,4% year on year (yoy). Realisasi ini juga melebihi target yang dicanangkan sebesar 450.000 ton.

“Untuk tahun ini, ZINC menargetkan produksi ore sebesar 600.000 ton. Jumlah ini di atas realisasi produksi ore perusahaan di tahun lalu sebesar 476.000 ton. Kami juga mentargetkan penjualan sebesar US$50 juta-US$80 juta untuk produk konsentrat seng dan timbal, namun dikarenakan banyaknya faktor yang berdampak pada ketidakpastian dalam perekonomian Indonesia dan global, kami akan lihat dampaknya lebih jauh setelah bulan Juni terhadap target tahun ini,” ujar Harjanto melalui keterangan tertulis, Senin, 1 Juni 2020.

Direktur Kapuas Prima Hendra Susanto William menambahkan, sentimen COVID-19 membuat harga global komoditas seng (Zn), timbal (Pb), dan perak (Ag) turun. Namun penurunan ini diprediksi tidak terlalu berpengaruh karena perseroan sudah mengamankan kontrak penjualan hingga bulan Juni 2020 sekitar 35.000 ton logam.

“Dari kontrak penjualan tersebut, sebanyak 24.000 ton merupakan penjualan konsentrat seng dan sekitar 10.500 ton timbal dan perak,” ungkap Hendra.

Sebagai informasi, Kapuas Prima Coal merupakan perusahaan tambang yang telah beroperasi sejak tahun 2005 di Kalimantan Tengah. Dari hasil eksplorasi terakhir yang dilakukan perusahaan, ditemukan base metal yakni Galena (PbS) dengan potensi Seng (Zn) dan Timbal (Pb), yang mana dalam konsentrat Timbal (Pb) terdapat pula potensi kandungan Perak (Ag), Emas (Au), dan Tembaga (Cu).

Sejak go public pada Oktober 2017, perusahaan menjadi satu-satunya perusahaan publik Indonesia yang mengeksplorasi Galena (PbS) untuk dijadikan konsentrat Seng (Zn).

Seiring dengan pengumuman kinerja 2019 Kapuas Prima, saham ZINC menguat 3,68% menjadi Rp141 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (Selasa, 2 Juni 2020). Meski begitu, secara year to date, saham ZINC sudah turun 64,2% dari posisi akhir 2019 Rp394. (SKO)