Untung Rp27,1 Triliun, BCA Sebar Dividen Rp530 per Saham
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA menetapkan penggunaan 48% dari laba bersih tahun buku 2020 sebagai dividen tunai sebesar Rp530 per saham. Dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada 22 Desember 2020. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Senin, 29 Maret […]
Korporasi
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA menetapkan penggunaan 48% dari laba bersih tahun buku 2020 sebagai dividen tunai sebesar Rp530 per saham.
Dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada 22 Desember 2020. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Senin, 29 Maret 2021.
Sebagaimana diketahui, perusahaan milik konglomerat paling tajir se-Indonesia, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono melaporkan penurunan laba bersih 5% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp27,1 triliun sepanjang tahun pandemi 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
Meski menghadapi sejumlah tantangan, BCA dan entitas anakperusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) hingga 11,2 persen yoy menjadi Rp45,4 triliun. Hal ini ditopang oleh peningkatan likuiditas, biaya dana yang lebih rendah, dan perlambatan belanja operasional.
Dari segi penyaluran kredit, rata-rata pertumbuhannya sebesar 4,7% yoy, sedangkan total fasilitas kredit untuk bisnis meningkat 5% yoy.
Akan tetapi, karena adanya pelemahan aktivitas bisnis, maka fasilitas tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga, per akhir Desember 2020 total kredit BCA turun 2,1% yoy menjadi Rp575,6 triliun.
Dengan demikian, secara konsolidasi total kredit tercatat sebesar Rp588,7 triliun, atau melemah 2,5% yoy.
Dari sisi pembiayaan, kredit korporasi meningkat hingga 7,7% yoy menjadi Rp255,1 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM menurun 7,9% yoy menjadi Rp186,8 triliun.
Dari sisi pendanaan, BCA berhasil mencatatkan kinerja dana pihak ketiga yang sehat. Dana murah atau current account and savings account (CASA) tumbuh 21% yoy mencapai Rp643,9 triliun. Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 14% yoy menjadi Rp196,9 triliun.
Secara total, dana pihak ketiga (DPK) naik 19,3% Yoy menjadi Rp840,8 triliun di tahun 2020.
Adapun, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8%, dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 1,3%. Ini didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi.
- Dividen : Rp 530 / lembar
- Adjustment : Dikurang deviden interim Rp 98 di 22 Desember 2020
- Sisa : Rp 432 / lembar
- Cum date : 5 April 2021
- Ex Date : 6 April 2021
- Rec Date : 7 April 2021
- Payment Date : 28 April 2021