Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terpantau memantul ke atas setelah emiten FMCG ini merilis kinerja keuangan kuartal I-2024 dengan capaian laba bersih Rp1,44 triliun atau naik 3,31% secara tahunan.
Korporasi

UNVR Jual Bisnis Es Krim ke Magnum, Laba Bersih Diperkirakan Turun 9 Persen

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menjual bisnis es krimnya, yang bernilai sekitar Rp7 triliun, kepada PT Magnum Ice Cream Indonesia. Transaksi ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan laba bersih perseroan.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menjual bisnis es krimnya, yang bernilai sekitar Rp7 triliun, kepada PT Magnum Ice Cream Indonesia. Transaksi ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan laba bersih perseroan. 

CLSA mencatat bahwa bisnis es krim Unilever menghasilkan margin bersih sebesar 8-10%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan margin Diamond sebesar 4%, dengan laba bersih yang mencapai Rp250-410 miliar per tahun. Akibatnya, transaksi ini diproyeksikan akan memangkas laba bersih Unilever pada 2025 sekitar 6-9%.

“Valuasi transaksi setara dengan PER 20-28 kali, lebih tinggi dibandingkan dengan valuasi UNVR yang mencapai 19,8 kali untuk 2024 dan 17,9 kali untuk 2025,” tulis CLSA dalam risetnya dikutip pada Rabu, 27 November 2024.

Broker ini memberikan penilaian netral terhadap transaksi penjualan bisnis es krim Unilever, dengan alasan bahwa perusahaan kini dapat lebih fokus pada bisnis lainnya setelah transaksi tersebut. CLSA juga menilai bahwa persaingan di pasar es krim semakin ketat, terutama dengan kehadiran pemain baru asal China seperti Aice, Joyday, dan lainnya yang menawarkan harga lebih murah.

Berdasarkan data Euromonitor, pangsa pasar Unilever di industri es krim turun menjadi 23% pada 2023, dari sebelumnya 59% pada 2015. Di sisi lain, pangsa pasar Aice melonjak menjadi 23%, naik signifikan dari hanya 1% pada 2015. Sementara itu, Campina dan Glico menempati posisi ketiga dan keempat dalam pasar.

Setelah penjualan bisnis es krim ini, Unilever berpotensi memberikan dividen spesial. CLSA juga menetapkan rekomendasi underperform untuk saham UNVR dengan target harga Rp1.980 per saham.

Sementara itu, pada perdangan berjalan hari ini pukul 13.45 WIB, saham UNVR terpantau mengalami penguatan 2,67% ke level Rp1.92o per saham. Angka ini juga mencerminkan kenaikan harga saham Perseroan sebesar 6,39% selama satu minggu terakhir. 

Dari sisi kinerja, pada kuartal III 2024, Unilever Indonesia mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan. Laba bersih tercatat sebesar Rp3 triliun, turun 28,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan laba Rp4,18 triliun. 

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan penjualan bersih yang turun 10,1% menjadi Rp27,41 triliun, dari Rp30,50 triliun pada kuartal III 2023. Penurunan penjualan terjadi pada beberapa segmen. 

Bila rinci dari  segmen Home and Personal Care menjadi yang terbesar karena mengalami penurunan sebesar 11,7% menjadi Rp17,59 triliun, serta segmen Makanan dan Minuman yang juga mengalami penurunan sebesar 7,18% menjadi Rp9,82 triliun.

Dari sisi neraca, total aset Unilever Indonesia tercatat sebesar Rp16,54 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan Rp16,66 triliun pada akhir tahun 2023. Liabilitas tercatat turun sedikit menjadi Rp13,10 triliun, sementara ekuitas perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp3,43 triliun .