
UNVR Revisi Proyeksi Laba 2024-2026, Bagaimana Target Sahamnya?
- Hingga akhir tahun 2024, dampak dari boikot terhadap kinerja Unilever Indonesia diperkirakan akan mulai mereda.
Korporasi
JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merevisi proyeksi laba untuk tahun 2025, dan 2026, dengan penurunan masing-masing sebesar 16,2%, dan 15,3%. Revisi ini menyusul hasil kinerja terbaru yang belum sepenuhnya memenuhi harapan pasar.
Analis RHB Sekuritas, Vanessa Karmajaya, menyatakan bahwa meskipun terdapat potensi perbaikan laba, terutama pada semester II-2025, perusahaan masih menghadapi tantangan serius.
“Kami masih khawatir terhadap dampak dari transformasi besar yang dilakukan Unilever Indonesia, yang dapat meningkatkan biaya tambahan. Namun, tekanan ini diperkirakan mereda secara tahunan,” tulisnya dalam laporan riset pada Rabu, 19 Februari 2025.
Hingga akhir tahun 2024, dampak dari boikot terhadap kinerja Unilever Indonesia diperkirakan akan mulai mereda. Pangsa pasar volume penjualan emiten berkode saham UNVR ini diperkirakan meningkat menjadi 28,3%, sementara pangsa nilai penjualannya mencapai 34,7% pada Desember 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 27,2% untuk volume dan 33,9% untuk nilai.
- Bosch Car Service Hadirkan Layanan Perbaikan Mobil Listrik Pertama di Indonesia
- Tak Hanya Freeport, Amman Mineral Juga Minta Relaksasi Ekspor Konsentrat
- Merasa Terzolimi, P3RSI Minta PAM Jaya Sesuaikan Kelompok Pelanggan Rusun dari K III ke K II
Namun, angka-angka ini masih jauh dari level tertinggi yang tercatat pada Oktober 2023, yakni 31,7% untuk volume dan 38,5% untuk nilai. Menurut Vanessa, pemulihan ini sebagian besar didorong oleh peluncuran produk-produk baru seperti Pepsodent Gum Expert, Dove Deodorant Serum, Dove Hair Tonic, dan Royco Oyster Sauce. Ke depan, perusahaan menargetkan ekspansi ke pasar premium untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Di sisi lain, pengurangan stok pelanggan dan harmonisasi harga yang sedang dilakukan diharapkan selesai pada semester I-2025. Persediaan pada 2024 tercatat lebih dari 50% lebih rendah dibandingkan level pada 2021, yang diperkirakan akan berkontribusi pada distribusi yang lebih sehat, serta pengurangan piutang jatuh tempo dan biaya utang tak tertagih.
UNVR juga mengandalkan dua inisiatif penting untuk memperbaiki kinerja, yaitu peningkatan cakupan dan kualitas distribusi serta transformasi digital di segmen perdagangan distribusi. Kedua inisiatif tersebut masih dalam proses dan ditargetkan rampung pada kuartal IV-2024.
Dengan adanya biaya yang bersifat satu kali pada 2024, perusahaan memperkirakan bahwa dampak dari transformasi dan pengurangan stok akan mulai berkurang pada 2025. UNVR tetap mempertahankan alokasi anggaran pemasaran dan promosi (A&P) di kisaran 8,5-9% dari pendapatan, dengan mayoritas investasi merek kini beralih ke media digital. Hal ini sejalan dengan pergeseran audiens ke generasi muda yang lebih banyak mengakses media digital.
Sementara itu, kanal digital kini menyumbang sekitar 5% terhadap pendapatan perusahaan, dengan pertumbuhan dua digit pada kanal B2C, meskipun kanal B2B masih menghadapi tantangan.
UNVR juga memperkirakan distribusi dividen dari pemisahan bisnis es krim akan terealisasi pada akhir 2025 atau awal 2026. Untuk sektor fast-moving consumer goods (FMCG), perusahaan menargetkan pertumbuhan sebesar 4% pada 2025 dan berharap dapat melampaui target tersebut.
Meski menghadapi berbagai tantangan, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral untuk saham UNVR. Analis tersebut juga menurunkan target harga saham UNVR menjadi Rp1.580, dari sebelumnya Rp2.170, yang sudah mencakup premi ESG sebesar 8%.