PT Bank UOB Indonesia luncurkan UOB FinLab Indonesia untuk mendukung para pelaku UKM di dalam negeri dalam mengadopsi digitalisasi dan mengembangkan bisnis.
Finansial

UOB FinLab Indonesia Resmi Diluncurkan, Siap Jadi Akselerator Bisnis bagi UKM Dalam Negeri

  • Peluncuran ini pun menjadi langkah PT Bank UOB Indonesia untuk menandai regionalisasi di lima pasar utama di wilayah ASEAN.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - UOB FinLab, program akselerator bisnis melalui digitalisasi, telah resmi diluncurkan pada hari ini, Selasa, 19 September 2023, dan siap untuk mendukung para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia.

Peluncuran ini pun menjadi langkah PT Bank UOB Indonesia untuk menandai regionalisasi di lima pasar utama di wilayah ASEAN.

UOB FinLab ini menjadi salah satu bentuk upaya perseroan untuk menumbuhkan jaringan ekosistem regional dalam pengembangan kapasitas lintasnegara dalam rangka mendigitalisasikan dan meningkatkan keterampilan bisnis para pelaku usaha kecil dan menengah di dalam negeri.

Sebagai bagian dari peluncuran tersebut, UOB FinLab juga menggelar program digitalisasi perdana bertajuk UKM SUKSES yang diselenggarakan selama dua hari, yakni pada 19 dan 20 September 2023.

Program dua hari ini dilaksanakan untuk membekali para partisipan dengan pengetahuan, strategi, dan tips praktis untuk mengadopsi teknologi digital di ekosistem e-commerce, serta pemasaran digital dan logistik.

Untuk mengoptimalisasi program UOB FinLab di dalam negeri, UOB Indonesia juga melaksanakan kemitraan dengan ekosistem lokal, termasuk Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Melalui kolaborasi yang disebutkan di atas dalam bertukar pengetahuan, program, dan keahlian lintasnegara, UOB FinLab ditargetkan untuk mendukung 5.000 pelaku UMKM dalam tiga tahun ke depan.

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, Indonesia telah mengalami percepatan pertumbuhan digitalisasi selama bertahun-tahun, yang mana salah satu pendorongnya adalah kontribusi perusahaan start up sebagai bagian dari ekosistem digital.

UOB Indonesia meyakini bahwa untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif, diperlukan dukungan dari pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat dalam rangka mendukung pertumbuhan industri digital, infrastruktur, dan pelatihan yang tepat.

"Melalui kehadiran UOB FinLab di Indonesia, kami dapat menyediakan perangkat, pengetahuan, dan sumber daya yang dibutuhkan dunia usaha untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan digital Indonesia," papar Hendra dalam acara peluncuran UOB FinLab di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa, 19 September 2023.

UOB FinLab sebelumnya sudah hadir di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Program ini telah mendukung lebih dari 23.000 UKM di seluruh ASEAN.

UOB FinLab hadir di keempat negara tersebut dengan membantu para pengusaha dalam memanfaatkan ekosistem regional untuk akses ke berbagai pakar bisnis dan teknologi serta alat dan konten untuk mempercepat adopsi digital.

Menurut UOB Business Outlook Study 2023, 90% bisnis di Indonesia telah mengadopsi digitalisasi setidaknya di satu departemen.

Kendati demikian, UOB mencermati adanya tantangan besar yang terletak pada penskalaan upaya dari digitalisasi ini ke seluruh bisnis.

Studi tersebut pun menyimpulkan bahwa digitalisasi telah mendorong kinerja bisnis, menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, serta meningkatnya jangkauan nasabah.

Managing Director and Head, Group Channels & Digitalisation UOB Ltd Singapore Janet Young mengungkapkan, saat ini lebih dari 90% pelaku UKM di Indonesia terkena dampak oleh inflasi dan disrupsi pada rantai pasok.

Keduanya dapat menyebabkan tingginya modal kerja yang harus dikeluarkan dan pada gilirannya dapat menciutkan marjin yang diperoleh dari bisnis.

"Maka dari itu, saya menyarankan kepada pelaku UKM di Indonesia untuk mengadopsi digitalisasi yang selain bisa membantu menurunkan biaya operasional, bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi," kata Young dalam konferensi pers peluncuran UOB FinLab.

Young pun mengatakan, digitalisasi juga dapat membantu pelaku UKM untuk memperluas jangkauan pasar. Yang tadinya hanya mencakup skala regional, bisa jadi pelaku UKM bisa melebarkan sayapnya hingga ke kancah internasional dengan adanya digitalisasi ini.

Sementara itu, SVP and Head of The FinLab and Partnerships UOB Group Shnanon Lung mengatakan, adopsi digital saat ini menjadi sangat penting, apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 beberapa waktu ke belakang.

Lung pun menyebutkan bahwa Indonesia memiliki komunitas UKM terbesar di kawasan ASEAN sehingga memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong perekonomian regional.

Untuk membantu UKM-UKM bisa naik kelas, tentunya dibutuhkan akses pembiayaan yang dapat membantu mendorong produktivitas dari para pelaku usaha.

Agar pelaku UKM ini bisa lebih mudah memperoleh akses pembiayaan, mereka harus mengadopsi digitalisasi sebaik mungkin. Pasalnya, dengan mendigitalkan bisnis, segala rekam jejak aktivitas usaha dapat didokumentasikan secara digital sehingga bank pun bisa lebih mudah dalam menyalurkan pembiayaan.

"Transformasi (digital) itu adalah perjalanan yang membutuhkan waktu dan membutuhkan mitra yang tepat dalam mendampingi para pelaku UKM, jadi bank dalam hal ini kepentingannya adalah membantu dan mendampingi aar pelaku UKM bisa tumbuh lebih baik lagi," kata Lung.