Peluncuran UOB FinLab dari PT Bank UOB Indonesia di gedung Smesco, Jakarta, Selasa, 19 September 2023.
Finansial

UOB FinLab Targetkan 5.000 Pelaku UKM dalam 3 Tahun ke Depan

  • Sebelum diluncurkan di Indonesia, UOB FinLab ini telah menjangkau lebih dari 23.000 UKM di kawasan ASEAN, dan untuk Indonesia sendiri, ditargetkan akan ada 5.000 UKM yang akan dibantu akselerasi bisnisnya dalam tiga tahun ke depan.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - UOB FinLab, program akselerator bisnis melalui digitalisasi dari PT Bank UOB Indonesia, ditargetkan untuk menjangkau 5.000 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

Untuk diketahui, UOB FinLab adalah progam yang sebelumnya telah dihadirkan di empat negara pasar utama perseroan di kawasan ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Sebelum diluncurkan di Indonesia, UOB FinLab ini telah menjangkau lebih dari 23.000 UKM di kawasan ASEAN, dan untuk Indonesia sendiri, ditargetkan akan ada 5.000 UKM yang akan dibantu akselerasi bisnisnya dalam tiga tahun ke depan.

Country Head of Channels and Digitalisation UOB Indonesia Edisono Limin mengatakan bahwa pihaknya optimis bisa mencapai target tersebut. Bahkan, ia pribadi mengemukakan bahwa UOB bisa menjangkau 5.000 UKM sejak tahun depan.

"Kita berharap tahun depan itu bisa sampai 5.000 (UKM), setidaknya mereka mulai melek teknologi dan mengetahui ada solusi seperti ini (UOB FinLab), dan UOB adalah mitra yang tepat bagi mereka," ujar Edison dalam konferensi pers peluncuran UOB FinLab di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa, 19 September 2023.

UOB FinLab yang fokus kepada pengembangan bisnis melalui digitalisasi pun dikatakan Edison telah cukup terbantukan dengan adanya upaya dari pemerintah bagi para UKM untuk go digital.

Salah satu solusi digital dari pemerintah yang disoroti Edison adalah penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) yang telah membantu para pelaku UKM untuk mengelola keuangannya secara optimal.

Akan tetapi, masih dibutuhkan dorongan dari berbagai pihak untuk membantu para pelaku UKM dalam memanfaatkan ekosistem digital yang pada gilirannya bisa membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis.

Edison pun menyebutkan bahwa tidak hanya di luar Jawa dan Bali, pelaku UKM di Jakarta sekalipun saat ini masih banyak yang menjalankan bisnisnya secara tradisional.

Oleh karena itulah UOB FinLab dihadirkan di Indonesia untuk mendampingi para pelaku UKM dalam mencermati pemanfaatan teknologi.

Nantinya, digitalisasi yang didorong oleh perkembangan teknologi dewasa ini pun dapat mempermudah pelaku UKM untuk memperoleh pembiayaan dari bank.

"Untuk mendapatkan financing dari bank, diperlukan data-data yang bagus. Itu semua harus tercatat di sistem, dan kita bisa mengatakan bahwa pelaku UKM di kita belum terlalu ke sana," ujar Edison.

Sebagai informasi, peluncuran UOB FinLab pada hari ini, Selasa, 19 September 2023, menjadi salah satu langkah PT Bank UOB Indonesia untuk menandai regionalisasi di lima pasar utama di wilayah ASEAN.

UOB FinLab ini menjadi salah satu bentuk upaya perseroan untuk menumbuhkan jaringan ekosistem regional dalam pengembangan kapasitas lintasnegara dalam rangka mendigitalisasikan dan meningkatkan keterampilan bisnis para pelaku usaha kecil dan menengah di dalam negeri.

Sebagai bagian dari peluncuran tersebut, UOB FinLab juga menggelar program digitalisasi perdana bertajuk UKM SUKSES yang diselenggarakan selama dua hari, yakni pada 19 dan 20 September 2023.

rogram dua hari ini dilaksanakan untuk membekali para partisipan dengan pengetahuan, strategi, dan tips praktis untuk mengadopsi teknologi digital di ekosistem e-commerce, serta pemasaran digital dan logistik.

Untuk mengoptimalisasi program UOB FinLab di dalam negeri, UOB Indonesia juga melaksanakan kemitraan dengan ekosistem lokal, termasuk Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, Indonesia telah mengalami percepatan pertumbuhan digitalisasi selama bertahun-tahun, yang mana salah satu pendorongnya adalah kontribusi perusahaan start up sebagai bagian dari ekosistem digital.

UOB Indonesia meyakini bahwa untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif, diperlukan dukungan dari pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat dalam rangka mendukung pertumbuhan industri digital, infrastruktur, dan pelatihan yang tepat.

"Melalui kehadiran UOB FinLab di Indonesia, kami dapat menyediakan perangkat, pengetahuan, dan sumber daya yang dibutuhkan dunia usaha untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan digital Indonesia," papar Hendra dalam acara peluncuran UOB FinLab di tempat yang sama.