Gedung United Overseas Bank (UOB).
Finansial

UOB Indonesia Targetkan Kredit Korporasi Tumbuh 5-6 Persen Tahun Ini

  • UOB mencermati bahwa ke depannya penyaluran kredit korporasi akan kembali menguat karena adanya beberapa sektor yang cukup prospektif ke depannya, salah satunya yang berkaitan dengan hilirisasi.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit korporasi mencapai sekitar 5%-6% untuk tahun ini.

Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan mengatakan, tahun ini penyaluran kredit korporasi tampak melambat karena belum semuanya sektor ekonomi mengalami pemulihan pascapandemi.

Akan tetapi, UOB mencermati  bahwa ke depannya penyaluran kredit korporasi akan kembali menguat karena adanya beberapa sektor yang cukup prospektif ke depannya, salah satunya yang berkaitan dengan hilirisasi.

"Kita juga banyak sekali berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan foreign direct investment (FDI) dari China dan negara-negara lainnya untuk membantu meningkatkan industri (hilirisasi) ini, dan saya rasa industri ini akan menjadi satu katalis untuk pertumbuhan ke depannya," ujar Harapman seusai acara peluncuran fitur Financial Supply Chain Management (FSCM) UOB Infinity di Jakarta, Senin, 25 September 2023.

Selain industri yang berkelindan dengan hilirisasi yang saat ini tengah didorong oleh pemerintah, UOB pun dikatakan Harapman masih melirik beberapa sektor seperti consumer good yang pertumbuhannya akan tetap positif seiring dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

Kemudian, sektor prospektif lainnya yang dicermati oleh UOB adalah teknologi media telekomunikasi, khususnya yang berhubungan dengan data centre, dan sektor logistik.

"Kalau properti dan real estate untuk tahun ini mungkin agak sedikit slow karena dengan tingkat suku bunga yang relatif tinggi," papar Harapman.

Industri hilirisasi dikatakan Harapman cukup prospektif karena adanya dukungan dari program-program pemerintah, termasuk yang berkenaan dengan produksi kendaraan listrik.

UOB Luncurkan Fitur Baru untuk Dongkrak Nasabah Korporasi

Dalam kesempatan yang sama, Harapman pun mengatakan, salah satu strategi perseroan untuk mendongkrak nasabah korporasi adalah dengan meluncurkan fitur baru di platform UOB Infinity, yaitu Financial Supply Chain Management (FSCM).

Fitur ini tersedia di platform digital banking milik perseroan, yaitu UOB Infinity yang sebelumnya telah diluncurkan pada Februari 2023.

Melalui fitur terbaru ini, klien di segmen korporasi dapat melakukan manajemen rantai pasok keuangan dengan cara yang lebih seamless.

Klien korporasi pun bisa memperoleh serangkaian solusi yang komprehensif, mulai dari pengadaan hingga pembayaran, pemesanan, produksi, serta penjualan dalam satu platform tunggal.

Fitur FSCM di UOB Infinity ini diharapkan akan meningkatakan meningkatkan efisiensi bisnis dan memungkinkan transmisi dan verifikasi dokumen perdagangan yang aman secara digital serta melakukan permintaan pembiayaan.

Kemampuan FSCM UOB Infinity ini pun diprakarsai untuk meningkatkan dan melengkapi solusi manajemen kas yang ada dalam rngka memudahkan pelaku bisnis dalam meninjau, merencanakan, dan mengelola modal kerja di seluruh siklus perdagangan, mulai dari pembayaran hingga penagihan.

Fitur ini juga memungkinkan klien korporasi untuk terhubung secara digital dengan pemasok, pembeli, dan distributor di pasar-pasar utama di ASEAN dan Tiongkok.

Kemudian, nasabah juga bisa memiliki akses yang lebih efisien terhadap pembiayaan di berbagai tahapan rantai pasok, mulai dari pembiayaan pemasok sebelum pengapalan hingga pascapengiriman, pembiayaan distributor, dan pelunasan piutang.

Indonesia adalah negara keempat yang memiliki fitur FSCM pada UOB Infinity setelah Singapura, Hong Kong, dan Malaysia sebelum akan diluncurkan ke pasar regional lainnya di ASEAN dan Tiongkok.