UOB Indonesia Targetkan Nasabah Kartu Kredit Bertambah 100.000 Setiap Tahun
- Head of Cards and Loan UOB Indonesia Herman Soesetyo mengungkapkan bahwa saat ini, jumlah kartu kredit yang beredar telah mencapai lebih dari satu juga.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia menetapkan target untuk meningkatkan jumlah pemegang kartu kredit sebanyak 100.000 nasabah setiap tahunnya.
Head of Cards and Loan UOB Indonesia Herman Soesetyo mengungkapkan bahwa saat ini, jumlah kartu kredit yang beredar telah mencapai lebih dari satu juga.
Untuk jumlah kartu kredit yang beredarnya sendiri Herman tidak menyebutkan berapa target dari UOB Indonesia. Pasalnya, sudah lumrah ketika nasabah memiliki lebih dari satu kartu kredit.
- GAPPRI Minta Pengaturan Rokok Konvensional Dipisahkan dari RPP Kesehatan
- Dirut PT Timah Ungkap Penyebab Penurunan Pendapatan dalam 3 Tahun Terakhir
- Negeri Jiran Ini Segera Bangun Kereta Cepat Hubungkan Pontianak-Brunei-IKN
Secara demografis, Herman menyampaikan bahwa kartu kredit UOB telah dinikmati manfaatnya dari segala rentang usia dan jumlah pendapatan sehingga distribusi produk mereka ini cukup merata di masyarakat.
“Untuk jumlah kartu kredit secara keseluruhan akan kita sesuaikan dengan customer yang diakuisisi setiap tahunnya. Targetnya 100.000,” kata Herman di Plaza Mini Pondok Indah, Jakarta, Rabu, 3 April 2024.
Sebagai strategi, UOB Indonesia akan mengadakan berbagai program terintegrasi lintas negara, serta program loyalitas untuk pemegang kartu debit sehingga memberikan nilai tambah kepada nasabah. Program-program ini juga dirancang untuk meningkatkan koneksi dan mobilitas nasabah di wilayah ASEAN.
- Baca Juga: UOB dan Garuda Luncurkan Produk Kartu Kredit untuk Maksimalkan Kebutuhan Wisatawan Pascapandemi
Dalam upaya untuk terus menggenjot pertumbuhan, UOB akan fokus pada segmen traveling, shopping, dining, dan akan terus meningkatkan keamanan kartu kredit, termasuk melalui platform digital. Nasabah juga akan diberikan kemudahan untuk melakukan pemblokiran kartu secara mandiri jika kartu hilang.
Herman tidak memungkiri bahwa dalam kaitannya dengan akuisisi nasabah kartu kredit, ada tantangan yang hadir dari maraknya metode-metode pembayaran yang baru seperti dompet digital, paylater, dan sebagainya.
Akan tetapi, UOB tetap optimis nasabah kartu kredit masih akan terus bertumbuh karena menurut observasi yang dilakukan oleh bank asal Singapura ini, para nasabah yang gemar melakukan traveling, shopping, dan dining masih menempatkan produk kartu kredit sebagai top of mind mereka.
- Saham GOTO hingga BRPT Top Gainers LQ45 Saat IHSG Sesi I Terperosok
- Jurus Samudera Indonesia (SMDR) Hadapi Oversupply Kapal
- Indo Tambangraya (ITMG) Siap Gali Tambang Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?
Herman pun mengatakan, UOB Indonesia senantiasa berupaya untuk menyesuaikan produk-produk kartu kredit mereka dengan preferensi target pasar.
Selanjutnya, untuk menjaga kualitas kredit, UOB melakukan proses seleksi yang cukup ketat. Herman menyebutkan bahwa tingkat approval kartu kredit mereka sekitar 25%.
Tentunya salah satu langkah yang diterapkan adalah melakukan monitoring kepada Sistem Informasi Layanan Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan calon nasabah pemegang kartu kredit tidak memiliki riwayat kemacetan dalam pembayaran.