UOB Prediksi Nilai Tukar Rupiah Menguat di Bawah Rp15.000 pada Akhir 2023
- PT Bank UOB Indonesia pede bahwa nilai tukar rupiah akan berada di bawah Rp15.000 pada akhir tahun 2023.
Pasar Modal
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia pede bahwa nilai tukar rupiah akan berada di bawah Rp15.000 pada akhir tahun 2023.
Wealth Advisory Head UOB, Diendy Liu, menyebut nilai tukar Rupiah akan menguat hingga Rp 15.500 terhadap dolar AS menjelang lebaran hingga Juni 2023, lantaran adanya peningkatan kebutuhan dolar.
"Dari sisi kurs kita masih optimis bahwa nilai tukar Rupiah masih akan terjaga bahkan hingga akhir kuartal IV 2023. Kita perkirakan nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah itu akan di Rp14.900," kata Diendy di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis, 30 Maret 2023.
- Belum Bagi Dividen dalam Waktu Dekat, Merdeka Battery Materials (MBMA) Fokus Genjot Produksi Nikel
- Inilah 5 Jajanan Terpopuler di Indonesia, Ada Favoritmu?
- Waspada! Muncul Penyakit dari Virus Marburg yang Memiliki Fatalitas Tinggi dan Ditularkan Lewat Kelelawar
Selain itu, kata Diendy, stabilitas perekonomian Indonesia yang berhasil menjaga tingkat suku bunga acuan selama dua bulan terakhir dapat menjadi hal yang diperhitungkan. Sementara negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) konsisten meningkatkan suku bunga.
Sebelumnya, Federal Reserve menaikkan suku bunga 25 bps pada Kamis, 23 Maret 2023 dan memberi isyarat kemungkinan kenaikan suku bunga akan segera berakhir. Fed menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps dari 4,75% menjadi 5% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Sementara Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada Maret 2023. Ini merupakan bulan kedua setelah Februari 2023 lalu, BI juga menetapkan suku bunga acuan di posisi tersebut.
UOB optimistis suku bunga ini tidak akan mengalami perubahan sepanjang tahun 2023. Bahkan, kata Diendy, BI berpotensi memulai siklus pemotongan di enam bulan pertama 2024.
BI juga akan terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah melalui triple intervention terus memperkuat instrumen operasi moneter valas untuk penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE).