Pesawat Garuda saat melakukan perawatan di GMF Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Upaya 'Bersih-bersih' Erick Thohir dan Dampaknya Terhadap Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

  • Rustan mengatakan, dengan mengusung slogan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Erick mengupayakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) di ranah BUMN.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pembina Pusat Studi Sosial dan Kajian Kebudayaan (PUSAKAKU) Sulawesi Barat Rustan Asmaradanta menilai bahwa upaya "bersih-bersih" yang dilakukan Erick Thohir sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berdampak positif pada pemulihan ekonomi pascapandemi.

Rustan mengatakan, dengan mengusung slogan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Erick mengupayakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) di ranah BUMN.

Salah satu upaya perwujudan GCG di BUMN dilakukan oleh Erick dengan memperkuat pemberantasan oknum petinggi perusahaan yang diduga melakukan tindakan perusahaan dan menyebabkan kerugian negara.

"Dampak dari itu, dalam dua tahun kepemimpinan, Erick mampu menggenjot laba bersih BUMN tahun 2021 menjadi Rp124,7 triliun atau naik hingga 838,2%," ujar Rustan kepada TrenAsia, Rabu, 7 Desember 2022.

Sejak menjabat sebagai menteri BUMN pada tahun 2019, Erick dikatakan Rustan telah menindaklanjuti setidaknya 150 lebih laporan dugaan korupsi di tubuh BUMN, dan ada sekitar 50 orang yang telah dicatut sebagai tersangka.

Dengan semakin menciutnya kasus korupsi di tubuh BUMN dan laba yang melejit, upaya Erick dalam mendorong transparansi di perusahaan-perusahaan berpelat merah pun dinilai Rustan telah berkontribusi terhadap ekonomi dalam negeri yang sempat dihantam oleh pandemi.

Selain itu, Rustan pun menerangkan bagaimana Erick dapat mendorong pemberdayaan ekonomi UMKM di daerah pelosok, salah satunya di Sulawesi Barat.

Sebagai orang yang tinggal di sana, Rustan mengatakan bahwa Sulawesi Barat adalah salah satu wilayah yang tertinggal.

Namun, ketertinggalan itu bisa dipersempit jaraknya melalui kolaborasi program Quick Win dan Pertashop sehingga kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah pelosok pun bisa terpenuhi.

Tidak hanya itu, bantuan permodalan yang dihadirkan lewat PT Permodalan Nasional Madani pun dinilai Rustan cukup berdampak positif, khususnya bagi kelompok perempuan dan ibu rumah tangga.