Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Dunia

Upaya Divestasi, Mesir Raih US$800 Juta dari Penjualan Hotel

  • Dana kekayaan Mesir telah menandatangani kesepakatan senilai US$800 juta untuk menjual saham di tujuh hotel terkemuka kepada Talaat Moustafa Group (TMG) Mesir. Hal itu dalam upaya negara untuk mengumpulkan dana dan mata uang asing.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Dana kekayaan Mesir telah menandatangani kesepakatan senilai US$800 juta untuk menjual saham di tujuh hotel terkemuka kepada Talaat Moustafa Group (TMG) Mesir. Hal itu dalam upaya negara untuk mengumpulkan dana dan mata uang asing.

“Pendapatan dari penjualan saham dalam aset negara sejauh ini telah mencapai US$5,6 miliar,” kata Perdana Menteri Mostafa Madbouly, dikutip dari Reuters, Kamis, 21 Desember 2023.  

Madbouly, yang pemerintahnya bergulat dengan kekurangan mata uang asing yang berkepanjangan dan beban utang meningkat, tidak memberikan rincian pendapatan tersebut.

Penjualan saham, yang beberapa pihak berharap akan dipercepat setelah pemilihan presiden awal bulan ini, dianggap krusial bagi peluang Mesir untuk mengurangi tekanan berkepanjangan pada pound Mesir, menarik dolar yang sangat dibutuhkan, dan memulai reformasi ekonomi dalam kerangka program pinjaman IMF.

Program untuk membongkar aset telah gagal di masa lalu, dan negara serta militer mempertahankan posisi dominan dalam perekonomian. “Berdasarkan kesepakatan untuk portofolio hotel, TMG mengakuisisi 39% saham dengan hak untuk menaikkan sahamnya menjadi 51%,” ujar kabinet dalam sebuah pernyataan.

Hisham Talaat Mostafa, CEO TMG, mengatakan kepada Reuters investor internasional lainnya akan menambah modal perusahaan induk TMG. “Kami akan mempresentasikannya pada penutupan kesepakatan dengan semua detailnya. Butuh waktu dua atau tiga minggu lagi untuk mendapatkan detail ini.”

Berdasarkan kesepakatan tersebut, seorang investor internasional akan membeli sebagian saham senilai US$882,5 juta di perusahaan perhotelan TMG bernama ICON. ICON pada gilirannya akan membeli saham senilai US$800 juta di kelompok yang memiliki tujuh hotel milik negara, demikian disampaikan dalam rilis pers dari TMG.

Hotel-hotel, di antara yang termegah di Mesir, termasuk Cataract di Aswan, Winter Palace di Luxor, Mena House di Kairo, dan Cecil di Alexandria, semuanya dibangun pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20.

Pemerintah bersama International Finance Corporation telah melakukan studi pendahuluan terhadap divestasi 50 perusahaan, dengan prioritas diberikan pada sektor-sektor tertentu seperti bandara dan telekomunikasi.

Paket keuangan senilai US$3 miliar yang dicapai dengan IMF setahun lalu tersendat setelah Mesir gagal membiarkan mata uangnya mengambang bebas atau membuat kemajuan dalam penjualan aset negara. IMF telah menunda pencairan sekitar US$700 juta yang jatuh tempo pada tahun 2023.

Namun, IMF bulan ini mengatakan sedang dalam pembicaraan untuk memperluas paket tersebut karena risiko ekonomi dari konflik Israel-Hamas, dan tampaknya mengalihkan penekanannya dari nilai tukar ke penargetan inflasi. “Pembicaraan dengan IMF belum berhenti,” ujar Madbouly.