Upaya Selesaikan Darurat Sampah, Pemkot Bandung Coba Gandeng Pengusaha Hingga Akademisi
- Seluruh elemen masyarakat Bandung ikut dilibatkan dalam penyelesaian masalah sampah.
Nasional
JAKARTA - Masih dalam status darurat sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengakselerasi penanganan sampah. Seluruh elemen masyarakat diupayakan untuk dilibatkan dalam penyelesaian masalah ini.
Ketua Harian Satgas Darurat Sampah, Ema Sumarna menyampaikan bahwa meskipun telah melakukan pendekatan ke lapisan seluruh masyarakat. Mulai dari pedagang, pengusaha hingga akademisi. Hal ini disampaikan Ema dalam rapat penanganan darurat sampah pada Senin, 16 Oktober 2023 di Auditorium Balai Kota Bandung.
Ema menyampaikan bahwa penanganan sampah ini tak bisa hanya dilakukan Pemkot Bandung sehingga memerlukan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, ia berharap seluruh lini memiliki peran untuk mengolah sampah. Ia mengaku pihaknya telah melakukan pendekatan dengan mal-mal yang ada di Kota Bandung, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, rumah ibadah, hote, dan restoran. Upaya ini diharapkan membuat para pihak terkait juga bisa ikut menyelesaikan sampahnya di tempatnya masing-masing sehingga dapat meminimalisir produksi sampah ke TPA Sarimukti.
- Sucofindo Sediakan Layanan Validasi dan Verifikasi Perhitungan Klaim Karbon
- Jokowi Minta China Bantu Percepatan Investasi di IKN
- Realisasi Jargas Rumah Minim, Pemerintah Libatkan Investor Swasta
Pemkot Bandung juga telah menjajaki bantuan di wilayah Cijeruk, Sumedang yang rencananya akan dijadikan TPA sementara.
" Bupati Sumedang sudah bicara, memang belum ada yang mengelola lahan tersebut. Akan dibentuk TPA tapi belum dianggarkan, juga mengharapkan bantuan keuangan. Ini tetap diproses meski tidak jadi solusi utama karena kita terbatas kuota Sarimukti," katanya.
Tak hanya itu, Ema pun menugaskan para aparat kewilayahan untuk blusukan sekaligus mengedukasi masyarakat terkait pengolahan sampah. Ia mengaku pihaknya telah keliling ke 7 kecamatan, dan ada dua kecamatan seperti Cicendo yang sudah habis sampah organiknya lalu dibuatkan kotak seperti sangkar burung, pengumpulan sampah botol minuman, dan sedekah sampah.
Asisten Pemerintah dan Kesra, Asep Saeful Gufron menyebutkan, Pemkot Bandung juga telah menerima audiensi dengan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung untuk penanganan sampah di lingkup tempat ibadah. Contohnya, seperti Masjid Ukhuwah dan Pesantren Sirnamiskin yang sudah melaksanakan pengolahan sampah mandiri.
Asep juga menjelaskan bahwa ia bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) akan mensosialisasikan lagi kepada para tokoh agama. Diharapkan, semua tokoh agama ini bisa memberikan sosialisasi lagi. Ia juga mengatakan bahwa Pemkot Bandung akan terus berupaya khusus dalam lingkup tempat ibadah dengan mengundang pimpinan pondok pesantren dalam sosialisasi darurat sampah.
Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengaku terus memantau pengelolaan sampah di beberapa mal. Ada lima pusat perbelanjaan yang sudah mengikuti jejak PVJ dalam mengelola sampah yaitu TSM, Ubertos, The Botanical, dan Balubur Town Square. Beberapa Mall sudah lakukan pemilahan sampah ada yang mandiri ada yang pihak vendor, misal MIM.
- Daftar 16 Ponsel yang Bakal Diblokir WhatsApp, Ada iPhone dan Samsung
- Agung Podomoro Tawarkan Kemudahan Pembelian Hunian, Hadirkan KPR/A Hub di Festival Investasi Properti
- Baru IPO, Logisticsplus (LOPI) Tawarkan Rp100 per Saham Ini Rencana Ke depannya
Kemudian, menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Eddy Marwoto, sudah ada 3.000 pelajar yang siap menjadi volunteer penanggulangan sampah di Kota Bandung. Menurutnya, ada bidang relawan yang sudah memberikan pelatihan kepada pemuda untuk melakukan pengolahan limbah plastik menjadi cuan. Di Tegallega juga dibentuk pemuda peduli lingkungan di mana ada 3.000 pelajar yang siap menjadi volunteer penanggulangan sampah di Kota Bandung yang siap membantu di kecamatan dan instansi lain.