Tekno

USAF akan Pensiun 310 Pesawat, Termasuk 32 Siluman Raptor

  • Angkatan Udara berusaha untuk mempensiunkan 310 pesawat, termasuk upaya lain untuk memangkas puluhan F-22 Raptors, sementara hanya membeli 95 pesawat baru.
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Angkatan Udara berusaha untuk mempensiunkan 310 pesawat, termasuk upaya lain untuk memangkas puluhan F-22 Raptors, sementara hanya membeli 95 pesawat baru.

Permintaan anggaran Tahun Fiskal 2024 Angkatan Udara Amerika mencakup rencana untuk mendivestasi 310 pesawat. Di sisi lain mereka hanya akan membeli 95 pesawat baru. 

USAF ingin melakukan investasi baru yang substansial dalam kemampuan generasi berikutnya. Mereka  berpendapat   perlu terus menghentikan platform lama guna membebaskan sumber daya guna mendukung upaya modernisasi kritis ini.

Sebagaimana dilaporkan Defense News 14 Maret 2023, total anggaran 2024 yang diusulkan  Departemen Angkatan Udara yang juga mencakup Space Force adalah US$215,1 miliar atau sekitar Rp3.307 triliun (Kurs Rp15.370).

Permintaan anggaran meminta dana untuk membeli total 72 jet tempur, serta pesawat lainnya.  Platform yang dibeli mencakup 48 F-35A,  dan 24 F-15EX Eagle II.

USAF juga mencari dana untuk membeli 15 tanker pengisian bahan bakar udara KC-46A Pegasus. Selain itu tujuh helikopter utilitas MH-139A Grey Wolf, dan satu pesawat E-11A Battlefield Airborne Communications Node (BACN).

Sedangkan pesawat yang ingin dipensiun pada 2024 mencapai total 310 unit. Mereka termasuk 32 jet tempur siluman F-22A Raptor Block 20. Mereka saat ini ditugaskan untuk pelatihan dan tugas non-tempur lainnya. Jika terlaksana langkah ini akan mengurangi ukuran total armada F-22 saat ini dari sekitar 183 menjadi 151.

Angkatan Udara Amerika berencana untuk mengganti semua Raptor mereka a dengan jet tempur siluman generasi keenam baru. Pesawat yang sedang dikembangkan di bawah program Next Generation Air Dominance (NGAD). Rencana awal sebanyak 200 pesawat ini akan dibeli.

Selain Raptor, 57 pesawat tempur F-15C/D Eagle juga akan disingkirkan. Ini  akan membuat Angkatan Udara Amerika berada di jalur untuk menghapus seluruh pesawat tipe ini pada tahun 2026.

Lalu 42 pesawat serang darat A-10 Warthog juga akan menyusul masuk boneyard.  Bersama dengan divestasi 21 A-10 yang disetujui pada tahun fiskal 2023, pemotongan baru akan membuat total ukuran armada turun menjadi sekitar 218 jet.

Satu pembom B-1 juga akan dipensiun sebagai  pengurangan lebih lanjut dari armada yang sudah menyusut.  Pada pertengahan 2020an B-1 dijadwalkan akan pensiun total. Ada lagi 24 tanker pengisian bahan bakar udara KC-10A Extender yang masuk daftar untuk didivestasi.

Masih ada 37 heliokopter penyelamat tempur HH-60G Pavehawk yang tidak lagi diinginkan Angkatan Udara Amerika. 48 drone Reaper MQ-9, versi Blok 1 juga akan masuk peti mati. Satu drone RQ-4 Global Hawk ikut telah bergerak mundur untuk memangkas armada ini secara signifikan.

Pesawat lain yang juga akan dipensiun adalah dua E-3 Sentry Airborne Warning and Control System. Ini menjadikan USAF hanya tinggal akan memiliki 18 pesawat radar udara tersebut.

Tiga E-8C Joint Surveillance Target Attack Radar System (JSTARS) dan pesawat manajemen medan perang masuk daftar pensiun. Juga dua pesawat perang elektronik EC-130H Compass Call. Pesawat  yang akan diganti dengan pesawat EC-37B  baru.

Empat pesawat perang psikologis EC-130J juga disingkirkan. Tetapi tidak jelas apakah ini adalah tipe Commando Solo yang tersisa atau yang disebut EC-130J Super J yang lebih mudah dikonfigurasi ulang untuk melakukan tugas lain.

Tiga pesawat serang ringan A-29 Super Tucano tidak akan lagi digunakan. Padahal pesawat ini baru diperoleh sekitar tiga tahun terakhir sebagai bagian dari uji coba. Sebanyak 52 jet latih T-1A Jayhawk juga akan dikirim ke boneyard. Ini sebagai bagian dari rencana untuk menghapus semua pesawat ini  sepenuhnya pada tahun 2025.