e4b.jpg
Dunia

USAF Gelontorkan Rp211 Triliun untuk Bangun Pesawat Kiamat

  • Boeing awalnya bersaing dengan Sierra Nevada untuk membangun SAOC baru. Namun, raksasa kedirgantaraan itu menarik tawarannya pada tahun 2023, dengan alasan kebuntuan dengan USAF terkait persyaratan kontrak.

Dunia

Amirudin Zuhri

WASHINGTON-Angkatan Udara Amerika  mengatakan pihaknya memberikan kontrak senilai US$13 miliar atau sekitar Rp211 triliun (kurs Rp16.200) kepada Sierra Nevada Corp untuk membangun pesawat kiamat baru. Pesawat  akan menggantikan E-4B Nightwatch yang sudah tua dan akan terbang selama perang nuklir.

Perusahaan ini akan mengembangkan dan memproduksi Survivable Airborne Operations Center (SAOC). Nama  pesawat yang akan menggantikan E-4B, dan diharapkan menyelesaikan pekerjaannya pada 10 Juli 2036. Angkatan Udara mewajibkan US$59 juta untuk penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi ke Sierra Nevada untuk segera mulai mengerjakan SAOC.

“Pengembangan sistem senjata keamanan nasional yang penting ini memastikan kemampuan komando, kendali, dan komunikasi nuklir departemen tersebut relevan secara operasional dan aman selama beberapa dekade mendatang,” kata juru bicara Angkatan Udara dikutip Defense News Sabtu 28 April 2024.

E-4B, yang secara resmi disebut sebagai Pusat Operasi Lintas Udara Nasional atau National Airborne Operations Center dirancang untuk memungkinkan presiden mengarahkan pasukan jika terjadi perang nuklir. Atau keadaan darurat dahsyat lainnya yang menghancurkan pusat komando dan kendali di lapangan. Inilah kenapa pesawat dijuluki sebagai doomsday plane atau pesawat kiamat. 

Angkatan Udara Amerika saat ini mengoperasikan empat pesawat E-4B dengan setidaknya satu pesawat dalam keadaan siaga setiap saat.  Pesawat mulai terbang sejak 1970an. Armada jet jumbo Boeing 747-200 yang telah dimodifikasi menjadi semakin sulit dan mahal perawatannya karena suku cadangnya sudah ketinggalan zaman.

Pentagon menyebutkan kontrak Sierra Nevada untuk mengembangkan dan memproduksi SAOC akan mencakup pengiriman pesawat pengembangan teknik dan manufaktur. Selain itu mencakup  pesawat produksi, sistem darat terkait, dan dukungan kontrak sementara. 

Pemain Tunggal

Boeing  awalnya bersaing dengan Sierra Nevada untuk membangun SAOC baru. Namun, raksasa kedirgantaraan itu menarik tawarannya pada tahun 2023, dengan alasan kebuntuan dengan USAF terkait persyaratan kontrak.

Boeing telah kehilangan miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir karena kontrak harga tetap untuk pengembangan pesawat militer baru. Meskipun Pentagon semakin menyukai pendekatan ini sebagai metode untuk mengendalikan biaya, hal ini memaksa produsen untuk menanggung risiko finansial yang lebih besar jika terjadi penundaan atau tantangan teknis.

Produsen-produsen kedirgantaraan besar Amerika termasuk Boeing dan Northrop Grumman telah meninggalkan program pengadaan baru yang berpotensi menguntungkan. Dengan alasan keinginan untuk lebih berhati-hati secara finansial.

Pada saat penarikan diri dari SAOC, Boeing mengatakan pihaknya “mendekati semua peluang kontrak baru dengan disiplin tambahan untuk memastikan kami dapat memenuhi komitmen dan mendukung kesehatan bisnis kami dalam jangka panjang”.

Kepergian perusahaan tersebut dari kompetisi pada tahun 2023 menjadikan Sierra Nevada sebagai satu-satunya penawar dan pewaris program jet Doomsday.

Mirip dengan E-4B saat ini, yang merupakan pesawat komersial Boeing 747-200 yang banyak dimodifikasi, SAOC generasi berikutnya akan menjadi pesawat turunan komersial.

 “Pesawat akan diperkeras dan dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan militer,” kata USAF. “Sistem misi akan mengintegrasikan kemampuan komunikasi dan perencanaan yang aman pada teknologi informasi modern.”

Sistem pendukung darat SAOC akan mencakup pelatihan untuk awak pesawat, awak misi, dan pengelola. Selain itu  peralatan pendukung darat, laboratorium integrasi sistem pengujian dan pemeliharaan, dan sistem lainnya.