<p>Investree dalam ajang Fin Expo dan Sundown Run 2019, 17-20 Oktober 2019/ Facebook @Investree</p>
Fintech

Usai Bank Jago, Investree Gaet Bank Digital Lain untuk Jadi Lender

  • Investree semakin gencar mendekati bank digital untuk menyediakan akses pembiayaan yang mudah dan cepat bagi UKM.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Pada awal Agustus 2021, PT Investree Radhika Jaya (Investree) meresmikan kerja sama dengan PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi menjelaskan, kemitraan tersebut merupakan kerja sama pertama Investree dengan bank digital sebagai pendana (lender) institusi. 

Ke depan, Adrian yakin kesempatan bekerja sama dengan bank digital lainnya akan semakin terbuka lebar untuk menyediakan pinjaman bagi usaha kecil menengah (UKM).

“Dengan diterbitkannya POJK No. 12/POJK.03/2021 tentang percepatan transformasi digital sektor perbankan, kami akan gampang bersinergi dengan bank digital menghadirkan akses pembiayaan yang mudah dan cepat bagi UKM sebagai tulang punggung perekonomian negara,” kata Adrian pada TrenAsia.com beberapa waktu lalu.

Kendati tidak mau menyebut jumlah target lender institusi, namun Investree mengakui tengah dalam proses penjajakan dengan beberapa institusi potensial.

“Siapa saja mereka, kami tidak mematok apakah mereka harus berasal dari industri tertentu,” tambah Adrian.

Investree melihat kolaborasi ini dapat dimanfaatkan oleh setiap institusi yang ingin melakukan diversifikasi portofolio bisnis sekaligus meningkatkan aset perusahaan. Saat ini, jajaran lender institusi Investree terdiri dari perusahaan-perusahaan finansial hingga non-finansial.

Para lender dan calon lender institusi lainnya diharapkan mampu memberikan stabilitas pendanaan dan diversifikasi pendanaan.  Atau juga bisa masuk melakukan pendanaan ke multiproduk pada platform Investree.

“Mengingat UKM-UKM di Investree terdiri dari berbagai macam sektor usaha dan memanfaatkan beragam produk mulai dari Invoice Financing hingga Working Capital Term Loan,” ujar dia.

Untuk itu, ketersediaan lender institusi ini sendiri akan sangat membantu UKM sebagai peminjam (borrower) untuk berkembang.

Terkait target pendanaan oleh lender institusi, yang pasti akan mengikuti target perusahaan untuk pertumbuhan loan asset origination pada platform. Lender institusi diharapkan bisa mendanai setidaknya minimal 50% dari origination tersebut.”

Hingga Juni 2021, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp10,4 triliun. Adapun, nilai pinjaman tersalurkan Rp7,3 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,7 p.a. dan rata-rata TKB90: 98,56%.