Usai Beri Cuti Tak Terbatas, Microsoft Bakal PHK 5 Persen Karyawan
Nasional

Usai Beri Cuti Tak Terbatas, Microsoft Bakal PHK 5 Persen Karyawan

  • Badai pemutusan hubung kerja (PHK) oleh perusahaan raksasa teknologi di dunia nyatanya masih berlangsung. Terbaru, Microsoft dikabarkan bakal melakukan PHK kepada 5% karyawannya atau setara dengan 11 ribu pekerjanya yang ada saat ini.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Badai pemutusan hubung kerja (PHK) oleh perusahaan raksasa teknologi di dunia nyatanya masih berlangsung. Terbaru, Microsoft dikabarkan bakal melakukan PHK kepada 5% karyawannya atau setara dengan 11 ribu pekerjanya yang ada saat ini.

Seorang analis yang bekerja di Morningstar bahkan menyebutkan bahwa badai PHK yang bakal menimpa Microsoft itu menjadi indikasi bahwa perusahaan sedang berada dalam keadaan yang tidak baik bahkan memburuk.

“Dari perspektif gambaran besar, putaran PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk,” ungkap Analis tersebut dikutip dari Reuters Rabu, 13 Januari 2023.

Sebelum beredar kabar soal langkah PHK yang akan dilakukan pihak perusahaan ke depan, perusahaan teknologi yang didirikan oleh Bill Gates itu disebut memberlakukan kebijakan cuti tak terbatas atau unlimited paid time off (unlimited PTO) kepada pekerjanya yang diduga bertujuan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan.

Dengan adanya kebijakan cuti tak terbatas, maka ketika terdapat karyawan yang hendak mengundurkan diri dan masih memiliki jatah cuti, maka perusahaan tidak perlu membayar biaya apapun sebagai uang pengganti cuti seperti yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang tidak menerapkan unlimited PTO.

Sementara itu, pada bulan Oktober 2021 lalu, perusahaan teknologi yang berkantor pusat di Washington, Amerika Serikat itu juga diketahui telah mengambil langkah PHK yang berdampak setidaknya terhadap kurang dari 1% pekerja atau setara 1.000 orang.

"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," kata juru bicara Microsoft pada Oktober 2022 lalu.