Usai Diakuisisi Elon Musk, Twitter Akan Bentuk Dewan Moderasi Konten
- Pemilik baru Twitter, Elon Musk mengatakan bahwa pengguna yang dilarang tidak akan dipulihkan sampai akun mereka ditinjau oleh ‘Dewan Moderasi Konten’.
Tekno
JAKARTA - Pemilik baru Twitter, Elon Musk mengatakan bahwa pengguna yang dilarang tidak akan dipulihkan sampai akun mereka ditinjau oleh ‘Dewan Moderasi Konten’.
Karyawan dan pengguna juga sedang menunggu untuk mendengar lebih banyak dari Elon Musk tentang rencananya untuk platform tersebut, di tengah kekhawatiran atas dukungannya untuk melonggarkan moderasi konten serta membatalkan larangan permanen pada akun kontroversial.
Komentar terakhir Elon Musk tampaknya berarti bahwa Twitter tidak akan segera mengembalikan akun beberapa tokoh terkenal yang sebelumnya terkena banned seperti mantan presiden AS, Donald Trump.
- Bukit Asam (PTBA) Jajaki Pengembangan Sektor EBT
- Berkat UMKM, Indonesia Siap Hadapi Krisis Global
- Sisa Dua Bulan Lagi, Dana Belanja Negara 2022 Masih Sisa Rp1.200 Triliun
Selain itu, langkah Elon Musk membentuk dewan moderasi konten ini disambut oleh media sosial pesaingnya yaitu Meta. Pengawas independen Meta mengatakan bahwa mereka akan menyambut kesempatan untuk membahas rencana Twitter mengenai moderasi konten secara lebih rinci.
Namun, Elon Musk dikabarkan masih belum merespon mengenai hal tersebut. Bos Meta sendiri yaitu Mark Zuckerberg pada 2018 telah memiliki 20 orang sebagai dewan pengawas yang terdiri dari mantan pemimpin politik, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia. Dewan pengawas tersebut bertugas untuk mempertimbangkan keputusan konten pada Meta.
- Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Beli Rumah Bekas
- Anti Resesi, 5 Bisnis Ini Bisa Jadi Ladang Cuan Saat Ekonomi Tak Menentu
- Investor Buat Surat Terbuka, Minta Mark Zuckerberg Menyerah Pada Meta
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, setelah mengakuisisi Twitter senilai Rp683 Triliun, Elon Musk mengambil langkah pertama yaitu pemecatan para petinggi Twitter.