Usai Dibeli Elon Musk, Nilai X atau Twitter Sekarang Justru Anjlok
- X milik Elon Musk yang sebelumnya bernama Twitter diketahui mengalami penurunan nilai secara drastis.
Tekno
JAKARTA - X milik Elon Musk yang sebelumnya bernama Twitter diketahui mengalami penurunan nilai secara drastis. Seperti laporan Bloomberg yang dilansir Trenasia pada Rabu, 1 November 2023 penurunan tersebut bahkan lebih dari separuh dari apa yang dibayarkan Elon Musk tahun lalu.
Seperti yang telah diketahui, Elon Musk mengeluarkan dana sebesar US$44 miliar atau sekitar Rp701 triliun untuk mengakuisisi media sosial tersebut yang dulu bernama Twitter, pada tahun 2022. Namun kini, X milik Elon Musk hanya bernilai sekitar US$19 miliar atau sekitar Rp302 triliun.
Padahal, sebelum berhasil membeli Twitter, Elon Musk harus menghadapi berbagai perselisihan hukum selama berbulan-bulan dengan perusahaan tersebut. Dengan valuasi X saat ini, dapat dikatakan bahwa nilai valuasi X telah menurun sebesar 56 persen dalam 12 bulan terakhir.
- Bandara IKN Ditarget Beroperasi Penuh Desember 2024
- Usai Rilis MacBook Pro M3, Apple Diam-diam Hentikan Produksi MacBook Pro 13 Inci dengan Touch Bar
- Pasar Kripto Cetak Kinerja Positif pada Oktober, Apakah Tren Akan Berlanjut?
Para karyawan X juga memperoleh hibah saham di perusahaan tersebut dengan nilai US$19 miliar atau US$45 per lembar saham. Padahal, pada bulan Maret lalu Elon Musk mengatakan kepada karyawannya melalui email bahwa mereka akan menerima penghargaan saham berdasarkan valuasi perusahaan sebesar US$20 miliar.
Alasan Penurunan Valuasi X atau Twitter
Penurunan valuasi ini dinilai dapat terjadi karena beberapa pengiklan terkenal telah menarik diri setelah pengambilalihan perusahaan yang kontroversial oleh CEO Tesla tersebut. Bahkan, saat Elon Musk memimpin X atau Twitter, perusahaan tersebut mengalami PHK massal, kekacauan akibat peluncuran sejumlah fitur baru termasuk proses verifikasi dan pemulihan akun-akun terkenal yang sebelumnya sudah ditangguhkan.
Bahkan, media sosial microblogging tersebut juga mengganti nama yang semula Twitter menjadi X, bersama dengan perubahan logo, yang semula ikon burung menjadi ikon X.
Tidak hanya itu, muncul kekhawatiran yang meningkat seputar pendekatan X terhadap moderasi konten. Bahkan, baru-baru ini Uni Eropa membuka penyelidikan terhadap perusahaan tersebut karena dugaan informasi yang diklaim salah, terkait konflik Israel-Hamas yang menyebar di platform tersebut.
Terlepas dari hal itu, sebetulnya pada bulan Juli, seperti yang dilansir Trenasia dari Independent pada Rabu, 1 November 2023, Elon Musk menyampaikan bahwa X masih memiliki arus kas yang negatif, dengan penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen ditambah beban utang yang besar.
Bank-bank yang ikut terlibat dalam pembiayaan kesepakatan Musk untuk membeli Twitter juga dilaporkan sedang berjuang untuk melakukan upaya mitigasi dampak penurunan nilai platform X ini terhadap neraca keuangan mereka.
Meski begitu, bos Tesla dan SpaceX ini dikabarkan tetap optimis mengenai masa depan platform microblogging tersebut. Elon Musk mengklaim dalam email tahun lalu, bahwa ia melihat jalan yang jelas, meski sulit untuk memperoleh valuasi lebih dari US$250 miliar bagi perusahaan tersebut.
- Dampak Persetujuan ETF Bitcoin Spot terhadap Momentum Halving 2024
- BNI Gugat Bank Danamon di PN Jaksel, Diduga Soal Penyitaan Aset
- Menyelami Karakter Lee Yu-bi, Calon Idol Problematik di The Escape of The Seven
Dalam rapat perusahaan baru-baru ini, Elon Musk dilaporkan menyatakan keyakinannya bahwa X yang diberi merek baru ini dapat berfungsi sebagai aplikasi serba guna dengan serangkauan fitur, seperti rekrutmen pekerjaan hingga layanan kencan. Bahkan, baru-baru ini Elon Musk mulai menguji fitur layanan keuangan di produknya serta kemudahan untuk melakukan panggilan audio dan video.