Tambang minyak dan gas (migas) Blok Rokan yang kini dikuasai oleh BUMN PT Pertamina (Persero) / Dok. Pertamina
Industri

Usai Dikelola Pertamina, Lifting Blok Rokan Melejit

  • Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno melaporkan produksi blok rokan mengalami tren kenaikan hingga 1.000-2.000 barrel oil per day (BOPD).
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Wilayah Kerja (WK) rokan mengalami perbaikan produksi minyak sebulan setelah dikelola perusahaan pelat merah PT Pertamina (Persero). Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno melaporkan produksi blok rokan mengalami tren kenaikan hingga 1.000-2.000 barrel oil per day (BOPD).

Saat ini, produksi per bulan di WK Rokan mencapai 158.000 BOPD. Dirinya menyebut capaian ini menjadi jalan terang untuk mencapai target lifting di WK Rokan pada 2021.

"Dalam kurun waktu 1 bulan ini, sudah ada kenaikan produksi sebesar 1.000 - 2.000-an BOPD dengan tren yang terus meningkat. SKK Migas bersama PHR (PT Pertamina Hulu Rokan) terus berkoordinasi agar target lifting WK Rokan di 2021 dapat tercapai,” kata Julius dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 September 2021.

Untuk diketahui, Pertamina memasang target lifting di WK Rokan mencapai 165.000 BOPD. Julius menyebut target ini bisa dicapai seiring masifnya pengeboran rig oleh Pertamina.

“Akhir tahun nanti, akan ada 17 rig yang melakukan pemboran, kami tetap optimistis target dari WK Rokan pada 2021 akan tercapai,” jelasnya.

Pertamina mulai mengoperasikan rig ke-13 di Sumur Pungut P04, Lapangan Pungut, yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis. Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service. Sejak alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini, Pertamina telah mengebor 23 sumur.

“PHR terus berupaya menambah jumlah rig, dengan adanya penambahan rig tentu dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini,” ungkap Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin.

PHR berkomitmen mencanangkan program kerja yang masif dan agresif untuk menjaga, bahkan menaikkan, tingkat produksi WK Rokan. Dalam program pengeboran, misalnya, PHR berupaya keras untuk memenuhi target pengeboran 161 sumur hingga akhir tahun.

Untuk diketahui, PHR mengambil alih kelola WK Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia sejak 9 Agustus 2021. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut WK Rokan memiliki nilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 miliar standar kaki kubik per hari gas bumi pada 2030 mendatang.

Sejak pertama kali dimulai pada 1951 sampai 2021, WK Rokan telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak. Produksi rata-rata tahun ini hingga Juli 2021 tercatat sebesar 160,5 ribu BOPD minyak bumi atau sekitar 24% dari produksi nasional dan 41 MMSCFD untuk gas bumi.