Logo Walmart di Luar Salah Satu Toko di Chicago (Reuters/Kamil Krzaczynski)
Dunia

Usai Hengkang dari RI, Walmart Lego Saham Induk JD ID

  • Walmart diisukan akan menjual 144,5 juta saham dengan kisaran harga US$24,85 sampai US$25,85 per lembar.

Dunia

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Raksasa waralaba asal Amerika Serikat, Walmart Inc. berencana menjual kepemilikan sahamnya di perusahaan e-commerce, JD.com senilai US$3,6 miliar.

Melansir Yahoo Finance, Rabu 21 Agustus 2024, Walmart diisukan akan menjual 144,5 juta saham dengan kisaran harga US$24,85 sampai US$25,85 per lembar. Asumsi harga tersebut lebih rendah dari harga pada penutupan perdagangan (20/8).

Saham JD.com yang terdaftar di bursa Hong Kong drop sejauh 12% pada hari ini. Penurunan ini memicu aksi jual yang lebih luas pada saham-saham e-commerce dan teknologi China.

Morgan Stanley adalah broker-dealer yang menangani penawaran tersebut, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. JD.com juga membeli kembali US$390 juta sahamnya hari ini.

Penjualan tersebut akan memungkinkan Walmart untuk lebih fokus pada pembangunan yang kuat di China, termasuk Sam’s Club dan bisnis hipermarketnya. 

Waralaba Sam’s Club Walmart telah menjadi sorotan bagi perusahaan tersebut, menjadikannya satu-satunya jaringan hipermarket yang mencatatkan pertumbuhan penjualan tahun lalu di antara 5 pemain teratas, menurut China Chain Store & Franchise Association. Di China, unit tersebut menawarkan barang-barang premium dengan model keanggotaan yang kini ditiru oleh para pesaingnya, sementara hipermarket dasar perusahaan lainnya sedang berjuang bersama para pesaing. 

Walmart kemungkinan akan memindahkan modal dari penjualan tersebut untuk memperluas tokonya sendiri, menurut laporan dari Citigroup Inc.

“Saya memperkirakan Walmart akan kecewa dengan apa yang mereka dukung,” kata Mark Tanner, direktur pelaksana di agen pemasaran China Skinny. “Rasanya ambisi awal tidak berjalan sesuai rencana pada saat akuisisi.”

JD ID Hengkang dari RI

Tahun lalu, anak usaha JD.com, JD.ID mengumumkan bakal menghentikan seluruh pengoperasian layanannya pada 31 Maret 2023.

Informasi itu seperti yang diumumkan pihak perusahaan melalui situs resminya JD.ID dikutip TrenAsia.com pada Senin, 30 Januari 2023.

“Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanana Anda mulai tanggal 15 Februari 2023. JD.ID dan semua layanannya akan dihentikan pada 31 Maret 2023," tulis dalam pengumuman tersebut.

Berhentinya layanan JD.ID tidak lama mencuat setelah salah satu anak usahanya yang bergerak di layanan ekspedisi, PT Jaya Ekspress Trasindo atau JDL Express juga mengumumkan soal berhentinya operasional layanan mereka pada 22 Januari 2023.

Sebagai informasi, JD.ID sendiri merupakan perusahaan patungan antara raksasa e-commerce asal China JD.com dan perusahaan investasi Tanah Air, PT Provident Capital Indonesia (Provident Capital).

Berhentinya layanan JD.ID beserta JDL Ekspress di Indonesia tidaklah mengejutkan. Pasalnya, pada Desember 2022 lalu, JD.com mempertimbangkan soal hengkangnya bisnis mereka dari pasar Indonesia dan Thailand.

Provident Capital sendiri bukanlah nama baru di antara deretan perusahaan private equity di Tanah Air. Portofolio investasinya meliputi PT Tower Bersama Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Tbk (MDKA) hingga PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Adapun, pihak JD.ID turut berterima kasih kepada para pihak stakeholders terkait atas dukungan yang telah diberikan kepada perusahaan selama beroperasinya layanan tersebut di industri e-commerce Tanah Air.

"JD.ID menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini," tutup JD.ID dalam pengemumannya.