PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Korporasi

Usai IPO, PGEO Berisiko jadi Saham Pegoan?

  • Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tengah menjadi sorotan publik karena terus mengalami penurunan harga yang signifikan usai IPO.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) tengah menjadi sorotan publik karena terus mengalami penurunan harga yang signifikan usai IPO. Bahkan ada yang memprediksi saham ini bisa menjadi pegoan atau Rp150 per lembar.

Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo menyebut, bukan tak mungkin saham PGEO dapat kembali mengalami penurunan yang mendalam menyusul berbagai sentimen negatif yang mengikuti.

“Kalau kita lihat memang tren saham-saham BUMN ini kurang baik, termasuk ya punya Pertamina juga,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 20 Maret 2023.

Pria yang akrab disapa Tommy tersebut membandingkan saham PGEO dengan nasib emiten anak Pertamina lainnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) yang setelah 15 tahun melantai di bursa, tapi harganya masih berada di bawah harga IPO.

“Kita tahu ELSA itu IPO dari 2008 dengan harga Rp400 per lembar. Coba sekarang tengok harganya masih Rp300-an. Terus PGEO ini mau gimana,” paparnya.

Tommy melihat kurangnya kepercayaan publik terhadap Pertamina, terlebih banyaknya insiden yang dihadapi perseroan saat ini, sehingga wajar jika saham anak-anak usaha Pertamina tidak diminati.

“Kita lihat kasus Plumpang, ini kan jadi pertanyaan tersendiri bagi investor apakah manajemen bisa transparan atau tidak.”

Co-Founder Sahamology itu menyatakan faktor fundamental dan teknikal menjadi hal terpenting dalam investasi saham. Di sisi lain, investor ritel tidak diberikan informasi yang gamblang oleh PGEO soal tingginya risiko bisnis panas bumi sebagai landasan analisis fundamental.

“PGEO ini semacam kehilangan fungsi investor relations. Akhirnya investor cari tahu sendiri dan akhirnya membuat kejatuhan sahamnya sendiri.”