Usai Kebakaran di Cilacap, Kilang Pertamina Mulai Garap Proyek 'Biorefinery'
- PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) mulai fokus menggarap proyek pengembangan biorefinery.
Industri
JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) sebagai induk usaha kilang dan petrokimia PT Pertamina (Persero), mulai berpikir menggarap proyek pengembangan biorefinery atau kilang hijau.
Proyek pengembangan kilang hijau tersebut merupakan bagian dari rencana strategis pemerintah untuk mencapai target 23% energi terbarukan (EBT) pada 2025.
Direktur Utama KPI Djoko Priyono mengatakan pembangunan biorefinery tersebut bertujuan menghasilkan green diesel atau green avtur di dua unit kerja KPI.
- Kronologi Kasus Nirina Zubir Jadi Korban Mafia Tanah
- Dalam Setahun, 8 Direktur dan Komisaris Hengkang dari Bank KB Bukopin
- BI: Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan III-2021 Surplus US$10,7 miliar
Di KPI Unit Plaju, rencananya dibangun kilang hijau dengan kapasitas 20 million barel steam per day (MBSD) yang ditargetkan beroperasi secara kontinyu mulai tahun 2024.
Sementara di KPI Unit Cilacap dengan kapasitas bertahap dari 3 MBSD untuk tahun 2022 dan 6 MBSD untuk tahun 2023.
"Pengembangan energi bersih merupakan bagian inisiatif strategis KPI, tak hanya untuk mendukung transisi energi bersih nasional, namun juga untuk mencapai visi perusahaan menjadi world class refining & petrochemical tahun 2027," kata Djoko dalam keterangan resmi, Jumat, 19 November 2021.
Dia menambahkan, upaya pengembangan biorefinery ini sudah dirintis dengan beragam produk biofuels yang dihasilkan melalui unit-unit kilang milik KPI.
Produk biofuels tersebut antara lain Green Gasoline di PT KPI Unit Plaju dan Cilacap, Green Diesel di PT KPI Unit Dumai, serta Green Avtur J2 dan 100% Green Diesel di PT KPI Unit Cilacap.
Dalam pengembangan kilang hijau, perusahaan akan memanfaatkan bahan baku berupa renewable feedstock seperti Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) atau minyak kelapa sawit hingga used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah guna menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Tiga Strategi
Djoko mengurai ada tiga strategi yang akan dilakukan perusahaan guna mengembangkan proyek kilang hijau.
Strategi pertama adalah pemanfaatan renewable feedstock, atau bahan baku terbarukan. Nantinya, Kilang Pertamina menghasilkan biofuels dari pengolahan kedua bahan baku tersebut.
Kemudian, KPI akan melakukan uji coba produk dari renewable feedstock tersebut. Contoh uji coba yang telah berhasil dilakukan adalah produksi HVO atau diesel nabati di PT KPI Unit Cilacap dan Dumai.
Dalam tahap ini, Kilang Pertamina berinovasi dalam uji coba bahan bakar baru dan terbarukan pada teknologi co-processing, yakni penggabungan sumber bahan bakar alami turunan CPO dengan bahan bakar fosil yang diproses di dalam kilang.
Strategi terakhir adalah ekspansi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi diesel nabati di Cilacap, dilakukan revamping terhadap unit proses yang disebut Treated Distillate Hydro Treating (TDHT).
Dalam target pemerintah, PT KPI Unit Plaju nantinya diproyeksikan menghasilkan bioavtur melalui pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas 20.000 barrel/hari.