Usai Lebaran, Kematian Akibat COVID-19 RI Tertinggi Kedua di Asia
- Masyarakat Indonesia masih perlu waspada dengan intaian virus Covid-19. Ini karena jumlah kematian warga akibat Corona menunjukkan kenaikan usai Lebaran.
Nasional
JAKARTA—Masyarakat Indonesia masih perlu waspada dengan intaian virus COVID-19. Ini karena jumlah kematian warga akibat Corona menunjukkan kenaikan usai Lebaran 2023. Indonesia bahkan saat ini menjadi negara dengan kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di Asia.
Hal tersebut disampaikan peneliti dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban. Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Selasa 2 Mei 2023, Zubairi menyebut angka kematian harian Indonesia tertinggi nomor dua di Asia usai Lebaran. “Angka kematian sejak 26 April-2 Mei 2023 capai 137 jiwa. Angka kematian harian Indonesia urutan dua tertinggi Asia,” ujar Zubairi.
Selain itu, Zubairi menyoroti tren kasus COVID-19 yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Merujuk Worldometer tertanggal 2 Mei 2023, Zubairi menyebut kasus baru di Indonesia naik 73% sepekan terakhir. Adapun warga yang sedang terkena COVID-19 mencapai belasan ribu orang. “Kasus aktif melampaui 14 ribu kasus,” bebernya.
- Ekspor Melonjak 77 Persen, Kimia Farma (KAEF) Raup Penjualan Rp2,3 Triliun pada Kuartal I-2023
- Xerox Capai Usia Lebih dari Seabad, CEO Bagi Resep Sukses Perusahaan
- Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran 2023 Turun 25 Persen
Beberapa pekan lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengingatkan penularan kasus virus Covid-19 setelah Idulfitri 1444 Hijriah kemungkinan masih terjadi. Hal itu lantaran munculnya subvarian Omicron XBB 1.16 atau Arcturus.
“Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat, COVID-19 itu masih ada,” ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Presiden Joko Widodo juga mengakui terjadi peningkatan kasus COVID-19 belakangan. Namun Presiden meminta warga tidak perlu menyikapi secara berlebihan. Ia mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi sesuai jadwal.
“Saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua,” ucap Jokowi dalam unggahan Youtube Sekretariat Presiden beberapa waktu lalu.