Nampak sejumlah lansia tengah menerima dosis ke 3 vaksin Covid-19 atau vaksin booster di RSUD Tangerang Selatan, Rabu 12 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Usai Lebaran, Kematian Akibat COVID-19 RI Tertinggi Kedua di Asia

  • Masyarakat Indonesia masih perlu waspada dengan intaian virus Covid-19. Ini karena jumlah kematian warga akibat Corona menunjukkan kenaikan usai Lebaran.
Nasional
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Masyarakat Indonesia masih perlu waspada dengan intaian virus COVID-19. Ini karena jumlah kematian warga akibat Corona menunjukkan kenaikan usai Lebaran 2023. Indonesia bahkan saat ini menjadi negara dengan kasus kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di Asia. 

Hal tersebut disampaikan peneliti dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban. Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Selasa 2 Mei 2023, Zubairi menyebut angka kematian harian Indonesia tertinggi nomor dua di Asia usai Lebaran. “Angka kematian sejak 26 April-2 Mei 2023 capai 137 jiwa. Angka kematian harian Indonesia urutan dua tertinggi Asia,” ujar Zubairi.

Selain itu, Zubairi menyoroti tren kasus COVID-19 yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Merujuk Worldometer tertanggal 2 Mei 2023, Zubairi menyebut kasus baru di Indonesia naik 73% sepekan terakhir. Adapun warga yang sedang terkena COVID-19 mencapai belasan ribu orang. “Kasus aktif melampaui 14 ribu kasus,” bebernya.  

Beberapa pekan lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengingatkan penularan kasus virus Covid-19 setelah Idulfitri 1444 Hijriah kemungkinan masih terjadi. Hal itu lantaran munculnya subvarian Omicron XBB 1.16 atau Arcturus. 

“Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat, COVID-19 itu masih ada,” ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.

Presiden Joko Widodo juga mengakui terjadi peningkatan kasus COVID-19 belakangan. Namun Presiden meminta warga tidak perlu menyikapi secara berlebihan. Ia mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi sesuai jadwal. 

“Saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua,” ucap Jokowi dalam unggahan Youtube Sekretariat Presiden beberapa waktu lalu.