Usai Naik Kelas BUKU 3, Woori Saudara Rancang Bank Digital
Otoritas Jasa Keuangan resmi memasukkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) dalam kelompok Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha 3 (BUKU 3) per 8 Februari 2021. Artinya, bank dapat masuk kategori BUKU 3 jika memiliki modal inti minimal Rp5 triliun hingga maksimal Rp30 triliun.
Industri
JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan resmi memasukkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) dalam kelompok Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha 3 (BUKU 3) per 8 Februari 2021. Artinya, bank dapat masuk kategori BUKU 3 jika memiliki modal inti minimal Rp5 triliun hingga maksimal Rp30 triliun.
Naik kelasnya SDRA tak lepas dari kinerja ciamik tahun lalu. Pada 2020, SDRA mampu menumbuhkan laba bersih sebesar 7,41% menjadi Rp536,001 miliar dari sebelumnya Rp499,791 miliar.
Dengan demikian, laba per saham dasar menjadi Rp81,45 tumbuh 7,24% dibandingkan dengan 2019 senilai Rp75,95. Tak hanya itu, return on equity (ROE) SDRA mencapai 10,98%, sementara return on asset (ROA) 1,84%.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Di samping pengembangan bisnis, SDRA juga fokus pada peningkatan kualitas aset selama tahun 2020. Alhasil, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) baik Gross maupun Net membaik masing-masing menjadi 1,12% dan 0,55%.
Tahun ini, BWS akan menguatkan portofolio bisnis melalui diversifikasi produk, di antaranya bisnis retail dengan pendalaman produk dan meningkatkan kemitraan.
“Sementara, bisnis korporat diarahkan dengan memperkuat struktur portofolio korporat,” kata Sadhana Priatmadja, Direktur SDRA, dalam keterangan resmi, Selasa, 30 Maret 2021.
Selain itu, memasuki era digitalisasi, perusahaan juga akan melakukan fokus pengembangan digital banking dan internet banking. Seperti layanan e-wallet, marketplace, fintech, dan lainnya.
BWS juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan OVO dan Gopay dalam hal transaksi pembayaran. Termasuk rencana kerja sama dengan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan sebagainya.
“Selain itu, pada April 2021, kami akan membuat divisi digital banking. Di mana, divisi ini berfokus pada proses digitalisasi di BWS sesuai kondisi saat ini,” kata Tri Budiono, Direktur SDRA.
Sebagai Informasi, modal inti BWS telah mencapai Rp5,14 triliun pada 31 Desember 2020 meningkat Rp477 miliar atau 10,24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Peningkatan ini disebabkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp40,6 miliar atau 8,14% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya menjadi Rp540 miliar.
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 merupakan bank hasil penggabungan antara Bank Woori Indonesia dengan Bank Saudara pada tahun 2014 dan sampai dengan 31 Desember 2020 memiliki lebih dari 153 kantor cabang. BWS memberikan kepada nasabahnya akses ke lebih dari 127 ATM, yang juga bekerja sama dengan jaringan ATM Bersama dan PRIMA yang berada di 33 provinsi di Indonesia dan saat ini didukung oleh sekitar 1,455 karyawan.
Saham BWS dimiliki oleh Woori Bank Korea sebesar 79,88% dan Medco Group sebesar 6,01% serta sisanya sebesar 14,11% dimiliki oleh publik. (SKO)