Bendungan PLTA milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau BUMN Inalum / Dok. Inalum
Industri

Usai Pisah dari MIND ID, Inalum Operating Ditargetkan IPO Akhir 2022

  • IPO Inalum ini rencananya dilakukan setelah proses pemisahan dari pemimpin holding BUMN tambang Mining Industry Indonesia (MIND ID) selesai.
Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dapat melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir 2022.

IPO Inalum ini rencananya dilakukan setelah proses pemisahan Inalum dari pemimpin holding BUMN tambang Mining Industry Indonesia (MIND ID) selesai. Proses pemisahan ini sendiri ditargetkan selesai pada akhir tahun ini atau awal 2022.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menyebut bila pemisahan dua entitas pertambangan itu sesuai target, maka Inalum Operating akan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.

“Kalau proses pemisahannya bisa terlaksana tahun ini atau awal tahun depan, diharapkan IPO (Inalum Operating) bisa terlaksana di akhir 2022,” ujar Orias dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin, 27 September 2021.

Orias mengatakan pihaknya masih menunggu proses administrasi yang diproses pemegang saham, dalam hal ini pemerintah, terkait pemisahan. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan menerbitkan peraturan pemerintah (PP) sebagai payung hukum pemisahan Inalum dari MIND ID.

Pemisahan perusahaan pertambangan aluminium itu pun menjadi salah satu syarat MIND ID agar bisa ikut IPO. Orias menjelaskan ada sejumlah tahapan yang dilakukan manajemen sebelum mencatatkan saham perusahaan di pasar modal Indonesia.

Opsi IPO sendiri didasarkan pada kebutuhan keuangan perusahaan, opsi IPO bisa diambil ketika perusahaan dirasa membutuhkan tambahan dana. Sebaliknya, IPO tidak akan dilakukan jika pihak MIND ID merasa IPO tidak membawa keuntungan

"Pak Menteri BUMN sudah sampaikan mengenai rencana IPO jadi Inalum Operating akan berdiri sendiri dan MIND ID akan berdiri sendiri. Dari situ kita akan melihat rencana pengembangan ke depan," kata Orias.

Pemisahan Inalum dari MIND ID

Direktur Layanan Strategis MIND ID Ogi Prastomiyono menjelaskan pemisahan ini didasari atas dua tugas MIND ID sebagai pemimpin holding. Selama ini, MIND ID memiliki tugas sebagai pemimpin holding sekaligus operator pabrik.

“Fungsi holding akan dipisahkan dengan fungsi operating. Kita harap holding akan bersifat strategic dan bentuk akhir dari holding-isasi yang dimulai sejak 2017,” ujar Ogi.

Sebagai informasi, selama ini MIND ID dan Inalum adalah entitas yang sama. Pemisahan ini nantinya akan membuat struktur Inalum berada di bawah MIND ID sebagai pemimpin holding. 

Nantinya, pemisahan akan membuat 100% saham MIND ID dimiliki langsung oleh pemerintah. Selanjutnya, Inalum akan dimiliki pemerintah lewat MIND ID dengan 100% kepemilikan saham.

MIND ID sebagai pemimpin holding juga memiliki 65% saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), 65,9% saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), 65% saham PT Timah Tbk (TINS), dan 51,2% saham PT Freeport Indonesia.

Ada tiga keuntungan dari pemisahan ini menurut Ogi. Pertama adalah pemisahan peran, kedua keberlanjutan atau sustainability, dan ketiga bisa menciptakan peluang pendanaan.