<p>Momen peresmian  PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) melantai di Bursa Efek Indonesia / Sumber: Istimewa</p>
Industri

Usai Resmi IPO, Victoria Care Mau Apa Lagi?

  • Penyesuaian produk itu dilakukan secara cepat dengan memanfaatkan informasi dari tim research and development (R&D) perseroan. Dalam enam bulan, kata Billy, tim marketing bakal bekerja ekstra keras untuk mengadaptasi dan memenuhi kebutuhan permintaan itu.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Produsen konsumer PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 17 Desember 2020. Harga pelepasan saham perdana alias initial public offering (IPO) dipatok Rp100 per lembar.

Hingga I perdagangan, saham VICI ditutup menguat 35 poin atau 35% ke level Rp135 per lembar alias menembus batas auto rejection atas (ARA). Melejitnya harga saham VICI itu tidak lepas dari tingginya minat investor untuk masuk ke dalam bagian dari produsen pewarna rambut jenama Miranda ini.

Direktur Utama Victoria Care Indonesia mengungkapkan. sejak awal memang saham VICI telah mendapatkan kelebihan permintaan alias oversubscribed. Data itu didapat dari hasil laporan lead underwriter perseroan, sebagaimana tertulis dalam rilis resminya.

“Kita telah mencapai oversubscribe sekitar 67 kali dari pooling. Itu cukup banyak di dalam kondisi yang seperti ini,” kata Billy dalam keterangan resminya, Kamis, 17 Desember 2020.

Secara rinci, Billy menjelaskan, dana hasil IPO ini nantinya akan digunakan perseroan untuk menunjang fasilitas pergudangan sebesar 26%. Sisanya, 74% digunakan sebagai modal kerja.

Menurut dia, saat ini perusahaan masih membutuhkan peremajaan fasilitas pergudangan untuk menyimpan produk-produknya. Sementara modal kerja akan digunakan untuk antisipasi jikalau penjualan nantinya semakin melonjak tajam.

“Kami mengantisipasi berbagai hal tersebut dengan menambah modal kerja,” jelas Billy.

Usai itu, Victoria Care juga bakal terus melakukan inovasi untuk penambahan produk. Misalnya, sambung dia, penambahan beragam warna pastel pada produk pewarna rambut Miranda.

Tidak hanya itu, VICI juga bakal mengeluarkan beragam produk baru sesuai dengan tren dan kebutuhan industri. Baik tren dan kebutuhan di pasar domestik maupun internasional.

Penyesuaian produk itu dilakukan secara cepat dengan memanfaatkan informasi dari tim research and development (R&D) perseroan. Dalam enam bulan, kata Billy, tim marketing bakal bekerja ekstra keras untuk mengadaptasi dan memenuhi kebutuhan permintaan itu.

“Jadi itu yang kita lakukan. Kita one step ahead di depan kompetitor,” pungkas dia.