Usai Rights Issue, Harga Saham BRI Diprediksi Tembus Rp4.400
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bakal melepas 28,21 miliar saham seri B atau 18,62% dari modal yang disetorkan.
Pasar Modal
JAKARTA – Emiten pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bakal melangsungkan penambahan modal melalui skema rights issue. Aksi korporasi itu disebut menjadi katalis penguatan harga saham BBRI di bursa.
Analisis Pasar Modal sekaligus Ekonom LBP Institute Lucky Bayu Purnomo menyebut saham BBRI berpotensi menembus Rp4.400 usai aksi korporasi tersebut rampung dilakukan. Menurut dirinya, kemampuan BRI untuk menjangkau lebih banyak nasabah melalui dua entitas baru, yakni PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) berimplikasi positif terhadap kinerja perseroan.
Walhasil, peningkatan kinerja ini menjadi sentimen yang dilirik pelaku pasar modal. “BBRI ini cenderung mengalami penguatan, setelah rights issue rampung, saya kira BBRI bisa bergerak menguat ke RP4.400,” ucap Lucky kepada Trenasia.com, Selasa, 7 September 2021.
- IHSG Bergerak Mixed, Rekomendasi Saham Panin: ADHI, CTRA, JRPT, dan KRAS
- IHSG Diprediksi Kembali Menguat Terbatas, Berikut 8 Rekomendasi Saham Indosurya
- Diberi Mandat Buka Pasar Global Bagi UMKM, BNI Andalkan Program Xpora
Di sisi lain, momentum rights issue bank pelat merah ini bersamaan dengan menguatnya fundamental perekonomian Indonesia. Kondisi ini bisa ditilik dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang tumbuh 7% year on year (yoy) pada kuartal II-2021.
“Peluangnya adalah BRI melakukan rights issue di masa ekonomi membaik perekonomian dan menurut saya ini akan disambut pasar,” jelas Lucky.
Seperti diketahui, BBRI bakal melepas 28,21 miliar saham seri B atau 18,62% dari modal yang disetorkan. Saham ini bakal diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai dengan nominal pelaksanaan Rp3.400 per lembar.
Dengan demikian, emiten pelat merah ini bakal mengantongi dana hingga Rp95,92 triliun dari aksi korporasi ini.Sebanyak Rp54,77 triliun dana yang diperoleh BBRI tersebut berasal dari eksekusi inbreng saham negara dari Pegadaian dan PNM. Sementara sisa dana sebesar Rp41,15 triliun berasal dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) I oleh pemegang saham publik.
Pelaksanaan rights issue ini merupakan langkah terakhir dalam proses pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ultra Mikro (UMi). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah lebih dulu memberikan restu pembentukan holding melalui penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 73 tahun 2021.
Pada penutupan perdagangan Senin, 6 September 2021, saham BBRI terpantau ambles hingga 2,04%. Saham bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini harus parkir di level Rp3.850 per lembar,