Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja
Korporasi

Usai Rugi, Jaya Trishindo (HELI) Berbalik Untung di 2023

  • PT Jaya Trishindo Tak (HELI) membukukan kinerja dari posisi rugi di 2022 menjadi laba pada 2023. HELI mampu mencetak laba bersih sekitar Rp600 juta. Adapun, di sepanjang 2022, perusahaan membukukan rugi Rp85,57 miliar.

Korporasi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Jaya Trishindo Tak (HELI) membukukan kinerja dari posisi rugi di 2022 menjadi laba pada 2023. HELI mampu mencetak laba bersih sekitar Rp600 juta. Adapun, di sepanjang 2022, perusahaan membukukan rugi Rp85,57 miliar.

Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja menyebut, pandemi COVID-19 memukul perseroan apalagi di tengah pembatasan mobilitas saat itu. Adanya lonjakan pendapatan dilakukan manajemen menjadi pendongkrak bottom line perseroan di sepanjang tahun lalu.

"Pandemi COVID-19 memang memukul kami beberapaa tahun lalu, ditambah adanya kebijakan pembatasan perjalanan yang dilakukan pemerintah,sehingga klien turut tak beroperasi," katanya dalam diskusi Media di Pasific Place pada Kamis, 21 Maret 2024.

Tercapainya laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan yang signfikan menjadi sekitar Rp69,08 miliar di pengujung tahun 2023. Lonjakan pendapatan berasal dan adanya sejumlah kontrak baru yang berhasil dikantongi perseroan.

Salah satunya adalah kontrak yang diperoleh melalui anak usaha, yaitu PT Komala indonesia Pada pertengahan 2023, anak usaha yang bergerak di bidang penyewaan helikopter ini menandatangani kontrak kerja sama dengan dua perusahaan pemilik izin konsesi hutan di Indonesia.

Komala Indonesia menyediakan jasa sewa masing-masing satu unit helikopter pada kedua perusahaan itu guna mengantisipasi penangangan kebakaran hutan yang terjadi di area konsesi milik mereka.  Total nilai kerja sama baru dengan kedua perusahaan ini sekitar Rp200 miliar untuk kurun waktu dua tahun

Sepanjang 2023, HELI berhasil menjaring 12 klien baru, adapun total klien HELI hingga akhir 2023 mencapai 18 perusahaan. Sebanyak 14 perusahaan menyewa helikopter untuk pengantaran tamu khusus (VIP) dan logistik dan dua perusahaan untuk penanggulangan kebakaran hutan.

Selain kontrak baru, membirunya kinerja keuangan perseroan juga disebabkan strategi efisiensi jitu yang berhasil dieksekusi oleh manajemen HELI. Edwin mengungkapkan, pengetatan belanja yang dilakukan tahun lalu mampu menekan beban umum perusahaan hingga 29% yoy.

Target 2024

PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) menargetkan kenaikan pendapatan Rp80 miliar sampai dengan Rp90 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp69,08 miliar. Sehingga pendapatan yang dibidik perseroan pada tahun ini yaitu sekitar Rp180 miliar.

Edwin menjelaskan jika HELI menganggarkan capital expenditure (capex) atau belanja modal Rp10 miliar sampai dengan Rp20 miliar tahun ini. Dirinya oprtimis kinerja keuangan Jaya Trishindo akan meningkat dan lebih sehat dari sebelumnya.