Usai Rugi Rp45 Miliar, Laba Jakarta Setiabudi (JSPT) Berbalik Meroket 300 Persen
- Laba bersih kurun waktu Januari-September 2023 sukses membalikkan kerugian sebesar Rp45 miliar pada periode sama tahun lalu. Kini JSPT juga tengah fokus mengembangkan proyek properti strategis.
Korporasi
JAKARTA – Emiten properti dan perhotelan PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) berhasil mencatat laba bersih Rp56,9 miliar atau melesat 300% pada kurun waktu Januari hingga September 2023. Angka itu sekaligus membalikkan kerugian sebesar Rp45 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan keterangan resmi JSPT yang dipublikasikan pada Rabu, 23 November 2023, pencapaian itu dikerek oleh pendapatan usaha senilai Rp1,28 triliun pada kuartal III-2023. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp957,5 miliar.
Direktur Utama JSPT Jefri Darmadi mengatakan kontribusi positif perseroan pada kuartal III-2023 ini utamanya disumbang oleh pendapatan segmen usaha perhotelan meningkat sebesar Rp549,3 miliar atau sebesar 102,8%. Selain mengumumkan kinerja keuangan, perseroan juga mengungkap rencana proyek properti menjanjikan.
- Ulang Tahun ke-77, Naik Bus Damri Cuma Rp77
- Menkeu Berharap Digitalisasi Mampu Ciptakan Tata Kelola Lelang yang Transparan
- Ampuh Stabilkan Harga, Bantuan Beras Dilanjut hingga 2024
“Peningkatan pendapatan di segmen usaha perhotelan seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, terutama ke pulau Bali, di mana perusahaan memiliki empat hotel di Sanur dan Nusa Dua,” ungkap Jefri dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 23 November 2023.
Dalam upaya untuk meningkatkan performa, kata Jefry, perseroan tengah fokus mengembangkan proyek utama dan strategis. Hal itu mencakup renovasi Hyatt Regency Yogyakarta, pengembangan kawasan hunian terpadu Savanna Sumatera di Deli Serdang Sumatera Utara, proyek Puri Botanical di Jakarta Barat, dan Hyarta EcoVillage di Yogyakarta.
Jefri menyatakan bahwa Hyatt Regency Yogyakarta saat ini sedang mengalami renovasi tahap pertama, yang mencakup 77 kamar dari total 269 kamar. Renovasi tahap pertama ini dijadwalkan akan selesai pada kuartal I-2024. “Secara keseluruhan renovasi kamar akan selesai pada tahun 2026,” ujar Jefri.
Selanjutnya, Jakarta Setiabudi juga sedang mengembangkan kawasan hunian terpadu Savanna Sumatera seluas kurang lebih 667 hektar (ha) di Deli Serdang, Sumatera Utara. Letak tepatnya berada di sebelah selatan kota Medan, daerah tersebut akan diubah menjadi kota mandiri.
Jefri menjelasakan bahwa proses pembangunan kota mandiri sudah dimulai dengan peluncuran klaster pertama, yaitu klaster Ananta pada 19 September 2021, meliputi area seluas kurang lebih 5,5 ha. Klaster ini terdiri dari 432 rumah tapak tipe kecil yang ditujukan untuk kaum milenial dan keluarga muda, dilengkapi dengan 42 unit ruko.
Di samping itu, proyek lain dari JSPT adalah pengembangan Puri Botanical yang terletak di Jakarta Barat. Di sini, perseroan tengah mengembangkan klaster baru bernama klaster Lavender.
Klaster itu terdiri dari 70 unit rumah tapak dua lantai dengan luas tanah 50-60 meter persegi dan luas bangunan 62–73 meter persegi. Fasilitas tambahan meliputi sistem keamanan 24 jam, kedekatan dengan sekolah, taman terbuka, dan area komersial.
Tak hanya itu, emiten yang berkantor pusat di Jakarta Selatan itu juga tengah mengembangkan kawasan residensial premium Hyarta EcoVillage. Proyek ini merupakan proyek residensial pertama JSPT di wilayah Timur Yogyakarta, mencakup area seluas 4,7 hektar, dengan total 120 rumah dan 9 ruko eksklusif.
“Saat ini perseroan memiliki land bank seluas 808,5 hektare yang tersebar di Jakarta, Jawa, Bali, Deli Serdang, Belitung, Labuan Bajo dan Natuna, yang merupakan modal penting untuk memastikan keberlanjutan pengembangan perseroan ke depan,” tutup Jefri.