USAID Dampingi Magelang Benahi Akses Air Minum dan Sanitasi
- Tak hanya itu, kolaborasi tersebut turut menargetkan 100% akses terhadap layanan air minum perpipaan.
Nasional
JAKARTA—USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (USAID IUWASH Tangguh) mendampingi Kota Magelang untuk menciptakan akses air minum dan sanitasi aman. Tak hanya itu, kolaborasi tersebut turut menargetkan 100% akses terhadap layanan air minum perpipaan.
Dikutip dari keterangan resmi, Selasa 11 Juli 2023, Mission Director USAID Indonesia, Jeffery P. Cohen, bersama perwakilan USAID IUWASH Tangguh dan Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum, telah melakukan kunjungan lapangan ke Kelurahan Kedungsari, Kota Magelang, pekan lalu.
Dalam kunjungan, tim berdiskusi dengan Wali Kota Magelang, Nur Aziz, terkait strategi dan implementasi program untuk mendukung pencapaian terget akses air minum dan sanitasi aman, termasuk 100% akses terhadap layanan air minum perpipaan.
Selain itu, tim mengunjungi SPAM Komunal (Sistem Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat yang dilengkapi dengan sistem klorinasi yang disebut Hydrodoser) dan rumah tangga yang sudah memiliki akses sanitasi layak. Di akhir kunjungan, Kota Magelang meluncurkan program CSR untuk penyedotan lumpur tinja bersama Bank Magelang.
- Ada Nama Ivan Tanjaya di Balik Beach Club Terbesar di Dunia
- Wow, Kekayaan Bos Mayapada Group Ada yang Terbang 3000 Persen!
- Ant Group Milik Jack Ma Kembali Didenda Rp15 Triliun
Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen, mengatakan USAID Indonesia antusias bekerja sama dengan Pemkot Magelang untuk mencapai akses menyeluruh terhadap air bersih dan sanitasi. Pihaknya berharap kolaborasi tersebut dapat membantu menciptakan masyarakat yang sehat di Magelang.
“Kami menghargai strategi dan inovasi pemerintah Kota Magelang untuk meningkatkan pasokan air baku, memperluas akses air minum dan mempromosikan sanitasi aman melalui penyedotan lumpur tangki septik secara teratur,” ujarnya.
Pemerintah Kota Magelang bersama USAID IUWASH Tangguh memang tengah banyak melakukan kegiatan yang terintegrasi guna mempercepat pencapaian target akses air minum dan sanitasi aman. Selain itu mereka melakukan pilot pengembangan teknologi baru seperti peningkatan operasional dan kapasitas Perumda Air Minum.
Ada pula promosi layanan penyedotan lumpur tinja terjadwal, hingga mengoptimalkan pengolahan air limbah. Wali Kota Magelang, Nur Aziz, mengatakan pihaknya saat ini melibatkan banyak kalangan untuk menjalankan berbagai strategi dan inovasi agar program berjalan baik. “Contohnya melibatkan Bank Magelang untuk mendukung program penyedotan lumpur tinja,” ujarnya.
Target SDGs
Diketahui, pada tahun 2030 mendatang Indonesia berkomiten mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mencapai akses air minum dan sanitasi aman bagi semua. Komitmen ini akan mendukung pencapaian target “Indonesia Emas” di tahun 2045.
Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum, menyatakan target tersebut telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk mencapai 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% akses aman, dan 100% akses air minum layak, termasuk 15% akses aman.
Ervan mengakui target itu bukan hal mudah yang bisa dicapai pemerintah sendiri. Pihaknya mengatakan perlu dukungan banyak pihak. “Untuk itu, mari kita berkolaborasi bersama mencapai akses air minum dan sanitasi untuk semua.”
- Canggih! WhatsApp Akan Mudahkan Pengguna Kirim Video HD
- 7 Kebiasaan yang Dimiliki Oleh Orang Sukses, Tertarik Melakukannya?
- 3 Langkah Toyota Motor Manufacturing Indonesia Terapkan ESG dalam Aspek Lingkungan
Melalui USAID, Pemerintah Amerika Serikat telah mendukung program air dan sanitasi di Indonesia selama lebih dari 15 tahun dan telah mendukung peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi aman untuk lebih dari 7,6 juta masyarakat Indonesia.
Sementara itu, melalui USAID IUWASH Tangguh, USAID Indonesia berkomitmen untuk mendukung 1,5 juta orang mendapatkan akses air minum aman dan 1 juta orang mendapatkan akses sanitasi aman.
Hal itu dilakukan melalui dukungan pengelolaan sumber daya air, perbaikan perilaku higinitas, dan peningkatan partisipasi semua pihak, termasuk perempuan, lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.