<p>Petugas melakukan pengisian token listrik di instalasi meteran listrik Rusun Benhil, Pejernihan, Jakarta, Jum&#8217;at, 9 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Usulan Subsidi Listrik 2022 Capai Rp61,83 Triliun, Menteri ESDM Ingin Targetnya Tepat Sasaran

  • JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengusulkan subsidi listrik sebesar Rp61,83 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2022. “Besaran ini ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yakni asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp14.450 per dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, faktor lain Indonesia Crude Price (ICP) yang […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengusulkan subsidi listrik sebesar Rp61,83 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2022.

“Besaran ini ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yakni asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp14.450 per dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, faktor lain Indonesia Crude Price (ICP) yang sebesar US$60 per barel, serta inflasi sebesar 3 persen,” mengutip keterangan resmi, Jumat, 4 Juni 2021.

Meskipun demikian, Arifin mengaku jika mengacu rekomendasi dari KPK dan BPKP, usulan tersebut dapat dilakukan evaluasi melalui pemisahan pelanggan 450 Volt Ampere (VA) yang tidak termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dengan demikian, total subsidi listrik untuk tahun depan dapat diturunkan menjadi Rp39,50 triliun.

Terkait kebijakan listrik untuk tahun depan, ia juga menegaskan agar pemberian subsidi hanya untuk golongan yang berhak, yakni pelanggan rumah tangga miskin dan tidak mampu dengan daya listrik 45 dan 900 VA.

Ia berharap, hal ini dapat meningkatkan pelayanan tenaga listrik, efisiensi melalui penurunan komposisi pemakaian BBM dalam pembangkit listrk, dan mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Adapun alokasi subsidi listrik dalam APBN 2021 yang ditetapkan sebesar Rp59,26 triliun. Besaran tersebut ditentukan dengan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp14.600 per dolar AS, ICP sebesar US$45 per barel, Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik sebesar 1.334,44/kWh, dan penjualan listrik mencapai 266,47 TWh (subsidi dan nonsubsidi).

Dalam keberjalanannya, realisasi subsidi listrik hingga April 2021 telah mencapai Rp22,1 triliun, terdiri dari subsidi murni dan diskon tarif listrik.