Gerbang Tol Bitung Jasa Marga (JSMR)
Korporasi

Utang Bank Jasa Marga (JSMR) Meroket 1.308 Persen Sepanjang 2023

  • PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencapai kinerja keuangan impresif sepanjang 2023, namun, pencapaian itu disertai peningkatan utang bank jangka pendek yang melesat 1.308% secara tahunan.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sukses mencatatkan kinerja keuangan impresif sepanjang 2023. Namun, dibalik moncernya pendapatan dan laba bersih, emiten plat merah pengembang Jalan Tol ini juga mencatatkan pembengkakan utang bank jangka pendek sebesar 1.308% secara tahunan. 

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember 2023 yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 4 Maret 2023, utang bank jangka pendek JSMR yang memiliki jatuh tempo dalam 1 tahun, melonjak 1.308% menjadi Rp5,07 triliun dibandingkan periode yang sama 2022 yang hanya Rp360 miliar.

Lebih lanjut, emiten bersandikan JSMR ini memiliki utang bank jangka pendek jatuh tempo dalam 1 tahun kepada 19 perbankan Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3 perbankan tercatat menalangi Jasa Marga di atas nominal Rp1 triliun. 

Adapun perbankan yang dimaksud antara lain PT Bank DKI senilai Rp1,75 triliun, disusul PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) senilai Rp1 triliun, dan Unit Usaha Syariah BDMN sebesar Rp1 triliun. 

Tidak hanya itu, Jasa Marga juga mencatatkan lonjakan utang jangka pendek dengan jatuh tempo di atas 1 tahun sebesar Rp4.49 triliun. Nominal tersebut melaju kencang 142,7% secara tahunan dibandingkan periode yang tahun sebelumnya, yakni Rp1,85  triliun. 

Bila dirinci, JSMR memiliki utang bank jangka pendek jatuh tempo di atas 1 tahun terhadap pihak berelasi senilai Rp2,72 triliun, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) senilai Rp1 triliun dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp767 miliar. 

Dengan demikian, total uang yang harus disiapkan JSMR untuk membayar kewajiban tersebut mencapai nominal Rp9,57 triliun. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan total aset lancar emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hanya berada di level Rp7,97 triliun.

Kinerja Jasa Marga 2023

Asal tahu saja, JSMR sukses mengukir prestasi di tahun 2023 dengan pencapaian laba bersih Rp6,79 triliun yang melejit 147,32% dari capaian 2022 sebesar Rp2,74 triliun. Sejalan dengan kenaikan laba bersih, pendapatan perseroan juga terungkit 28,56% secara tahunan menjadi Rp21,31 triliun. 

Bila diuraikan, pendapatan JSMR mayoritas disumbang oleh tiga sektor yaitu pendapatan tol naik 12,09% menjadi Rp13,94 triliun, konstruksi mengalami lonjakan 105,43%, mencapai Rp5,75 triliun dan pendapatan dari usaha lainnya meningkat 20,87% menjadi Rp1,61 triliun.

Selain itu, JSMR mencatat peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp9,16 triliun menjadi Rp12,36 triliun sepanjang 2023. Beban tersebut terbagi menjadi beban tol dan usaha lainnya sebesar Rp6,64 triliun, dan beban konstruksi Rp5,71 triliun.

Alhasil, laba kotor JSMR kemudian meningkat sebesar 20,77% dari Rp7,41 triliun menjadi Rp8,95 triliun selama 2023. Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, laba tahun berjalan JSMR yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp6,79 triliun sepanjang 2023, meningkat 147,32% dari Rp2,74 triliun pada tahun 2022.

Sementara itu, jumlah aset JSMR meningkat 41,88% dari Rp91,13 miliar di akhir 2022 menjadi Rp129,31 miliar di akhir 2023. Namun, jumlah liabilitas juga naik 37,98%, dari Rp65,51 miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp90,40 miliar pada 31 Desember 2023.

Proyek Jasa Marga 

Sebagai tambahan, JSMR kini tengah membangun jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini juga mencatat penurunan 47,34% pada kas dan setara kas akhir tahun, dari Rp8,42 triliun menjadi Rp4,43 triliun. 

Berdasarkan data IDX Mobile pada penutupan perdagangan Selasa, 5 Maret 2023, pukul 11.32 WIB, saham Jasa Marga melemah 0,46% ke level Rp5.375 per saham. Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di kisaran Rp5.350-5.500 per saham. 

Diberitakan TrenAsia sebelumnya JSMR telah menetapkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp10 triliun untuk tahun 2024. Dana tersebut akan digunakan dalam pembangunan 5 proyek jalan tol yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi. 

Direktur Keuangan Jasa Marga, Pramitha Wulanjani, menjelaskan bahwa penyaluran capex ini disesuaikan dengan besaran biaya pembebasan lahan dan konstruksi, yang telah dihitung dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan JSMR.

"Kami hitung kurang lebih capex yang kami anggarkan, terutama untuk capex investasi di 2024 sebesar Rp10 triliun," katanya dalam agenda Public Expose Live dengan Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 28 November 2023 lalu.

Ia mengungkapkan bahwa Jasa Marga mencatat fokus utama pada pengembangan 5 ruas jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek II Selatan (64 km), Akses Patimban (37,05 km), dan Yogyakarta-Bawen (75,82 km). Selain itu, terdapat proyek Tol Yogyakarta-Solo (96,57 km) dan Probolinggo-Banyuwangi (171,5 km) yang juga tengah menjadi perhatian perusahaan.

JSMR juga tetap terbuka terhadap peluang dari sejumlah proyek yang akan dilelang oleh pemerintah, dan perusahaan terus melakukan kajian internal untuk mengikuti tender-tender tersebut.