<p>Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Lagi Jadi Rp4,92 Triliun pada Kuartal I-2023

  • Bank Indonesia menyatakan utang luar negeri (ULN) Indonesia sudah mencapai US$402,8 miliar pada kuartal I-2023.
Nasional
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan utang luar negeri (ULN) Indonesia sudah mencapai US$402,8 miliar atau setara Rp4,92 triliun pada akhir kuartal I-2023. Secara tahunan, utang luar negeri Indonesia turun sebesar 1,9% dari kuartal I-2022. Sementara jika dibandingkan dengan kuartal IV-2022, turun sebesar 4,1%.

Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) serta swasta. Perkembangan posisi ULN pada kuartal I-2023 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Direktur Eksekutif Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada tiga bulan pertama 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap stabil di kisaran 30,1%. 

“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,6% dari total ULN,” ujar Erwin, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 16 Mei 2023.

ULN pemerintah melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN pemerintah pada kuartal I-2023 tercatat sebesar US$194 miliar, atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,8% (yoy).

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga. 

Selain itu, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri multilateral yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek. Penarikan ULN pemerintah pada kuartal I-2023 masih diutamakan untuk mendukung  pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. 

Pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu. 

ULN swasta juga mengalami kontraksi dan lebih dalam. Posisi ULN swasta pada triwulan I 2023 tercatat sebesar US$199,4 miliar dolar AS, atau secara tahunan mengalami kontraksi 3,0% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,7% (yoy).