<p>Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk. Anindya Novyan Bakrie mengumumkan Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang didaulat menjadi Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk. sebagai perusahaan media ANTV. / Facebook @bakrie.anindya</p>
Korporasi

Utang VIVA Menggunung, Grup Bakrie Rela Jual 39 Persen saham ANTV

  • Emiten induk media milik Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) harus rela menjual 15.294.059.976 atau setara 39% kepemilikan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Adapun MDIA merupakan emiten yang menaungi PT Cakrawala Andalas Televisi (CAT) sebagai pengelola stasiun televisi ANTV.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten induk media milik Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) harus rela menjual 15.294.059.976 atau setara 39% kepemilikan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Adapun MDIA merupakan emiten yang menaungi PT Cakrawala Andalas Televisi (CAT) sebagai pengelola stasiun televisi ANTV.

Perseroan bakal melepas saham MDIA pada harga Rp158,74 per lembar. Nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata saham MDIA selama 90 hari terakhir yaitu Rp57 per lembar.

Berdasarkan prospektus yang disampaikan perseroan melalui pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), VIVA menjual 39% saham MDIA kepada Reliance Capital International Limited (RCIL), suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.

Transaksi ini dimaksudkan sebagai pengalihan hak untuk menyelesaikan utang perseroan berdasarkan Debt Settlement Agreement (DSA) sebesar US$171,82 juta atau setara Rp2,43 triliun dengan kurs yang disepakati, yaitu Rp14.130 per dolar Amerika Serikat.

Transaksi penjualan saham ini sendiri merupakan bagian dari skema penyelesaian atau pelunasan seluruh utang perseroan berdasarkan Junior Facility Agreement dan utang CAT serta PT Lativi Mediakarya (LM) berdasarkan Senior Facility Agreement seperti yang telah disepakati dalam DSA.

“Pelaksanaan transaksi penjualan saham akan menyebabkan seluruh utang perseroan tersebut di atas menjadi lunas,” ungkap manajemen VIVA melalui prospektusnya, Rabu 10 Maret 2021.

Melalui transaksi ini, VIVA mengaku dapat memperbaiki posisi keuangan perseroan. Pasalnya, ekuitas perseroan menjadi meningkat dengan adanya transaksi penjualan saham obyek yang lebih tinggi dari nilai buku.

Di sisi lain, kepemilikan saham VIVA di MDIA menciut dari 89,99% menjadi 51%. Sedangkan RCIL bakal mengempit 39% saham MDIA dari sebelumnya tidak ada sama sekali. Sisanya sebanyak 10% saham MDIA beredar di masyarakat.

Untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Maret 2021, guna meminta restu dari para pemegang saham. (SKO)