UU Cipta Kerja Dorong IHSG Tembus Level Psikologis 5.000, Saham BCA dan Mandiri Diborong Asing
Sayangnya, meski IHSG menguat, hari ini investor asing justru mencatatkan jual bersih. Total Rp263,41 miliar dilepas investor asing hari ini. Nilai tersebut menambah jumlah jual asing sejak awal tahun menjadi Rp43,87 triliun.
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa, 6 Oktober 2020 ditutup menguat 40,45 basis poin ke level 4.999,21. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif di rentang 4.992,48 hingga maksimal 5.023,89.
Saham-saham ungulan LQ45 berhasil menjadi pengerek IHSG dengan kenaikan 1,2% ke level 746,16. Pun demikian dengan dua sektor utama pendongkrak IHSG hari ini, yakni keuangan dan aneka industri. Keduanya mencatatkan kenaikan masing-masing 1,65% dan 1,25%.
Tercatat sebanyak 282 emiten mengalami penguatan, 298 tidak bergerak, dan 132 melemah. Secara total, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan nilai transaksi Rp7,08 triliun. Dengan total volume saham 12,35 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Riset harian Mega Capital Sekuritas menyebutkan, kenaikan IHSG hari ini berhasil terdorong kabar semakin membaiknya kondisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ditambah dengan sentimen positif dari pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) menjadi Undang-Undang (UU) dalam rapat paripurna kemarin.
“Dengan adanya omnibus law Cipta Kerja ini diharapkan dapat meningkatkan investasi yang pada akhrinya akan membuka lapangan kerja baru,” tulis hasil riset tersebut, Selasa 6 Oktober 2020.
Sayangnya, meski IHSG menguat, hari ini investor asing justru mencatatkan jual bersih. Total Rp263,41 miliar dilepas investor asing hari ini. Nilai tersebut menambah jumlah jual asing sejak awal tahun menjadi Rp43,87 triliun.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan aksi jual bersih asing terbesar dengan nilai Rp95 miliar. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan aksi jual bersih Rp53,3 miliar.
Sebaliknya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) justru memimpin aksi beli asing dengan total Rp159,4 miliar. Dibuntuti oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai Rp42,1 miliar.
Berikut 8 saham paling diburu asing Selasa 6 Oktober 2020:
- BBCA: Rp159,4 miliar.
- BMRI: Rp42,1 miliar.
- MNCN: Rp27,5 miliar.
- ERAA: Rp3,3 miliar.
- MCAS: RP2,2 miliar.
- MMLP: Rp897 juta.
- TOWR: Rp448,8 juta.
- IPTV: Rp337,9 juta.