<p>Pewarta mengambil gambar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum&#8217;at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Vaksin Datang, Saham INAF, KAEF, PEHA Terbang

  • JAKARTA – Kabar kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia langsung memberikan sentimen positif kepada saham-saham farmasi. Tiga saham Badan Usaha Milik Karya (BUMN) farmasi menjadi yang paling moncer dengan rerata kenaikan lebih dari 10%. Saham PT Indofarma (Pesero) Tbk (INAF) menjadi saham yang melesat paling tinggi sebanyak 500 poin atau 14,75% ke level Rp3.890 per lembar. […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Kabar kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia langsung memberikan sentimen positif kepada saham-saham farmasi. Tiga saham Badan Usaha Milik Karya (BUMN) farmasi menjadi yang paling moncer dengan rerata kenaikan lebih dari 10%.

Saham PT Indofarma (Pesero) Tbk (INAF) menjadi saham yang melesat paling tinggi sebanyak 500 poin atau 14,75% ke level Rp3.890 per lembar. Data RTI Business menunjukkan, saham INAF diperdagangkan sebanyak 11.125 kali dengan total Rp101,5 miliar.

Investor asing masuk ke saham INAF senilai Rp1,7 miliar. Sementara Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi pembeli terbesar saham INAF hingga total Rp4,6 miliar.

Saham BUMN Farmasi kedua yang melengang naik adalah PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Emiten bersandi saham KAEF ini meroket hingga 12,65% atau 450 poin ke level Rp4.000 per lembar.

Saham KAEF diperdagangkan sebanyak 31.946 kali dengan total nilai Rp378,2 miliar. Investor asing membukukan net buy di saham KAEF senilai Rp3,53 miliar. Pemain besar di saham ini lagi-lagi adalah Mirae Asset dengan total beli Rp16,6 miliar.

Terakhir ada saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang naik 6,57% atau 110 poin ke level Rp1.785 per lembar. Saham PEHA diperdagangkan sebanyak 1.241 kali dengan total transaksi Rp5,2 miliar.

Mandiri Sekuritas menjadi top buyers dengan total transaksi Rp581,3 juta. Sementara top net buyers-nya dipimpin oleh Indo Premier Sekuritas dengan total transaksi Rp228,4 juta.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sebanyak 1,2 juta vaksin Sinavoc telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 6 November 2020. Vaksin itu kemudian langsung dibawa ke pabrik PT Bio Farma (Persero) dan tiba pada pukul 3.45 WIB.

Saat ini, proses penyuntikan vaksin tinggal menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).