<p>Awak media melakukan peliputan dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 6 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Vaksin Pfizer Dorong IHSG Menguat di Sesi I Perdagangan, Saham BBRI Laris-Manis

  • JAKARTA – Klaim keampuhan vaksin Pfizer dan Biontech sukses mendorong pergerekan sebagian besar bursa Asia. Pada awal perdagangan, rerata bursa di zona Asia dibuka menguat hingga rerata lebih dari 1%. Penguatan terus berlanjut hingga penutupan sesi I perdagangan, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menyadur data RTI Business, IHSG ditutup menguat 1,55% ke posisi 5.438,79 […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Klaim keampuhan vaksin Pfizer dan Biontech sukses mendorong pergerekan sebagian besar bursa Asia. Pada awal perdagangan, rerata bursa di zona Asia dibuka menguat hingga rerata lebih dari 1%.

Penguatan terus berlanjut hingga penutupan sesi I perdagangan, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menyadur data RTI Business, IHSG ditutup menguat 1,55% ke posisi 5.438,79 poin pada sesi I perdagangan, Selasa, 10 November 2020.

Investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total transaksi Rp8,55 triliun dengan volume 9,34 miliar saham dan 625.945 kali transaksi. Sebanyak 321 emiten bergerak naik, 197 turun, dan sisanya 531 tidak bergerak atau statis.

Saham-saham di sektor finansial menjadi pengerek laju IHSG dengan kenaikan 3,06%. Diikuti sektor aneka industri dengain peningkatan 2,29%.

Secara nilai net, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan dengan total Rp262,7 miliar dan 1 triliun lembar saham. Disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai Rp20,2 miliar dan 653,9 miliar lembar saham.

Investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp877,29 miliar. Sedang aksi jual bersih sebanyak Rp885,3 miliar. Dengan demikian, investor asing pun masih membukukan aksi jual bersih alias net foreign sell (NFS) Rp8,01 miliar.