<p>Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Kedatangan Vaksin COVID-19 secara virtual, Senin, 7 November 2020.</p>
Nasional & Dunia

Vaksin Tiba, Insentif Nakes Rp7,69 Triliun Juga Sudah Cair

  • JAKARTA – Menyusul hadirnya 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah serapan terkini beberapa insentif di bidang kesehatan. Pertama, insentif bagi tenaga kesehatan sebanyak 717.000 personel yang hingga kini sudah terealisasi sebesar Rp7,69 triliun. Kedua, santunan kematian kepada 200 tenaga kerja. Ketiga, Gugus Tugas COVID-19 sebanyak Rp3,32 triliun. “Keempat, […]

Nasional & Dunia

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Menyusul hadirnya 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sejumlah serapan terkini beberapa insentif di bidang kesehatan.

Pertama, insentif bagi tenaga kesehatan sebanyak 717.000 personel yang hingga kini sudah terealisasi sebesar Rp7,69 triliun. Kedua, santunan kematian kepada 200 tenaga kerja. Ketiga, Gugus Tugas COVID-19 sebanyak Rp3,32 triliun.

“Keempat, insentif perpajakan di bidang kesehatan mencakup Rp3,82 triliun,” kata Sri Mulyani dalam  dalam konferensi pers Kedatangan Vaksin COVID-19 secara virtual, Senin, 7 November 2020.

Untuk tahun anggaran 2020, pemerintah mencadangkan Rp35,1 triliun untuk program vaksinasi dan pengadaan vaksin. Di mana dana ini termasuk pencadangan vaksin yang tadi malam baru saja tiba di Indonesia.

Tahun depan, total anggaran kesehatan mencapai Rp169,7 triliun, khusus untuk penanganan pandemi dan pengadaan vaksin tersedia Rp60,5 triliun. Rinciannya, Rp18 triliun untuk antisipasi pengadaan vaksin, Rp3,7 triliun untuk antisipasi vaksinasi, dan Rp1,3 triliun untuk pembelian sarana dan prasarana litbang.  

“Di mana Kementerian Kesehatan akan menganggarkan Rp1,2 triliun dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) sebesar Rp100 miliar. Pemerintah juga masih mencadangkan iuran untuk para masyarakat yang tidak mampu.

Adapun, Rp35,1 triliun yang berasal dari anggaran 2020 dialokasikan untuk pengadaan vaksin dan penangana kesehatan tahun depan. Sebagai lembaga yang ditunjuk dalam hal ini, Bio Farma melibatkan seluruh lembaga dalam dan luar negeri.

“Sedangkan pengadaan akan direncanakan sepanjang 2020-2022 sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya.