<p>Apotek PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) / Dok. Perseroan</p>
Industri

Vaksinisasi November, Saham Emiten Farmasi BUMN Terbang Tinggi

  • Pada perdagangan Senin 12 Oktober 2020 pukul 14.40 WIB, tiga saham emiten farmasi yang berada di bawah holding farmasi PT Bio Farma (Persero) ramai-ramai menunjukkan kenaikan signifikan.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Kabar soal vaksinasi COVID-19 yang bakal dilaksanakan pada November 2020 langsung memberikan sentimen positif bagi saham emiten farmasi pelat merah. Pada perdagangan Senin 12 Oktober 2020 pukul 14.40 WIB, tiga saham emiten farmasi yang berada di bawah holding farmasi PT Bio Farma (Persero) ramai-ramai menunjukkan kenaikan signifikan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) melompat 5,19% ke level Rp3.240 per lembar dari sebelumnya Rp3.080. Ada juga saham PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) yang meroket 4,18% ke level Rp3.240 per unit. Pun demikian dengan saham PT Phapros Tbk (PEHA), anak usaha Kimia Farma, yang melesat 3,96% ke harga Rp1.575 per lembar.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikabarkan sempat bertemu dengan pimpinan tiga produsen vaksin Covid-19 pada Sabtu 10 Oktober lalu. Ketiga produsen itu adalah Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.

Pertemuan ini bertujuan untuk memfinalisasi pembelian vaksin COVID-19 untuk memberangus habis pandemi di Tanah Air. Sekaligus sebagai ajang persiapan vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan produksi regional vaksin di Indonesia pada November mendatang.

Rencananya, untuk tahap awal Cansino bakal mengirim 100.000 dosis vaksin pada November 2020. Selanjutnya, 15-20 juta dosis lagi akan dikirim pada 2021. Sedangkan G42/Sinopharm bakal mengirim 15 juta dosis vaksin tahun ini. Lalu Sinavoc menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. (SKO)