<p>Pertambangan nikel milik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). / Vale.com</p>
Korporasi

Vale Indonesia Produksi 65.388 MT Nikel Selama 2021, Saham INCO Naik 3 Persen

  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan bahwa perseroan telah memproduksi 65.388 metrik ton (MT) nikel dalam matte selama tahun 2021.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan bahwa perseroan telah memproduksi 65.388 metrik ton (MT) nikel dalam matte selama tahun 2021.

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan bahwa perseroan telah mencapai produksi tahunan yang lebih tinggi dari apa yang ditargetkan sebelumnya. 

“Hal ini disebabkan oleh penundaan eksekusi pembangunan kembali tanur listrik empat yang semula dijadwalkan untuk mulai pada November menjadi Desember tahun lalu,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Februari 2022.

Ia menyampaikan, produksi pada triwulan keempat tahun 2021 mencapai 17.015 ton nikel dalam matte. Di mana, hal ini sekitar 6% lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada kuartal sebelumnya.

“Sementara itu, secara tahunan basis produksi pada kuartal IV-2021 adalah 3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada kuartal terakhir 2020,” tambahnya.

Sebagai informasi, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar US$120 juta pada tahun 2022. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai capex perseroan tahun lalu yakni sebesar US$130 juta.

Adapun penggunaan dana didapatkan dari kas internal perseroan. Dana capex akan digunakan untuk pembangunan kembali furnace 4, peremajaan alat, serta pengembangan tambang.

Melansir RTI Business, saham INCO naik hingga 3% menuju level harga Rp4.800 per lembar pada penutupan perdagangan Kamis, 10 Februari 2022. Pada kesempatan yang sama, kapitalisasi pasar perseroan sebanyak Rp47,69 triliun.