Vale Indonesia
Korporasi

Vale Indonesia Ungkap Capaian Signifikan 3 Proyek Jumbo

  • Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengungkapkan kemajuan tiga proyek utamanya, yaitu Proyek Morowali, Pomalaa, dan Sorowako.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengungkapkan kemajuan tiga proyek utamanya, yaitu Proyek Morowali, Pomalaa, dan Sorowako. Pemaparan mengenai progres ini dilakukan secara bersamaan dengan perkembangan dalam proses divestasi bersama MIND ID.

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada Selasa, 13 Februari 2024, mengungakapkan proyek Morowali telah berhasil meraih Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) baru untuk wilayah pertambangan di Bahopi dan kawasan industri Sambalagi.

“Proses pembebasan lahan di zona pertambangan mengalami peningkatan yang signifikan, memungkinkan pencapaian kemajuan yang substansial dalam pembangunan pertambangan,” demikian pernyataan Vale dikutip pada Selasa, 13 Februari 2024. 

Baca Juga: Tersengat Kinerja Positif, Bagaimana Prospek Saham Vale (INCO)?

Manajemen INCO juga menyebut pihaknya tengah melanjutkan proyek pembangunan pelabuhan untuk transportasi bijih. Proses pembangunan pabrik di Sambalagi juga berjalan lancar, dan INCO saat ini sedang melanjutkan proses kontrak EPC untuk pembangunan pabrik beserta infrastruktur pendukungnya.

Selanjutnya, Proyek Pomalaa saat ini telah mencapai kemajuan dalam pekerjaan konstruksi awal tambang, sambil juga menyelesaikan proses tender EPC untuk pembangunan tambang di Pomalaa.Top of Form

“Setelah perjanjian tiga pihak antara INCO, Huayou, dan Ford ditandatangani pada awal tahun sebelumnya, dengan senang hati kami sampaikan bahwa Ford secara resmi telah bergabung sebagai pemegang saham PT Kolaka Nickel Indonesia (PT KNI),” ungkap manajemen.

Baca Juga: Besok Pemilu, IHSG Anjlok1 Persen Lebih di Sesi I

Sebagai informasi, PT KNI ini adalah perusahaan patungan yang didirikan untuk membangun dan mengoperasikan pabrik Halmahera Persada Lygend (HPAL) di Pomalaa. Pabrik ini adalah pionir penghasil bahan baku baterai mobil listrik di Indonesia. 

Proyek terakhir adalah Proyek Sorowako yang telah menandatangani perjanjian kerjasama definitif dengan Huayou untuk pembangunan HPAL di Luwu Timur. Saat ini, Huayou sedang mengurus semua perizinan yang diperlukan.

INCO menegaskan komitmennya untuk meningkatkan partisipasi pekerja lokal di sekitar operasi dan kegiatan bisnis, termasuk dalam proyek pertumbuhan. Pada tanggal 31 Desember 2023, proyek pertumbuhan INCO mencatat bahwa 98,6% dari pekerja adalah Warga Negara Indonesia, dan 67,6% di antaranya merupakan pekerja lokal. 

Secara keseluruhan, INCO mempekerjakan 99,9% pekerja Indonesia dan 85,6% pekerja lokal, dengan 10,2% di antaranya adalah perempuan, mencapai partisipasi gender tertinggi dalam tenaga kerja yang pernah dicapai. 

Manajemen menekankan fokus mereka untuk menyelesaikan proyek-proyek pertumbuhan sesuai jadwal, anggaran, dan sesuai dengan ruang lingkup yang telah disetujui.

Baca Juga: Vale Cetak Laba Tumbuh 37 Persen pada 2023

Sebelumnya, emiten berkodekan INCO dan Holding BUMN pertambangan MIND ID dilaporkan telah berada dalam proses negosiasi, dan kesepakatan harga divestasi diharapkan akan dicapai dalam waktu dekat. 

Kementerian BUMN, bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, tengah menegosiasikan nilai divestasi INCO yang masih menjadi kewajiban. 

"Hari ini, kami bernegosiasi dengan Menteri ESDM dan Menko Marves. Seharusnya, dalam seminggu ini, kita akan mencapai kesepakatan mengenai harga," demikian disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika pada 7 Februari 2024. 

Terkait rencana divestasi ke MIND ID, pada tanggal 17 November 2023, INCO bersama Vale Canada Limited (VCL), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) telah menandatangani Perjanjian Induk Divestasi. 

Dalam perjanjian tersebut diatur bahwa VCL dan SMM akan mentransfer kepemilikan saham mereka secara proporsional sekitar 14% di INCO kepada MIND ID. Transaksi ini diharapkan akan selesai pada tahun 2024.