<p>Pertambangan nikel milik PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). / Vale.com</p>
Industri

Vale Resmi Divestasi Saham INCO ke BUMN Inalum Rp5,52 Triliun

  • Emiten tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah merampungkan divestasi 20% sahamnya kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Total saham yang dilepas dalam transaksi ini mencapai 1,98 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp5,52 triliun.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Emiten tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah merampungkan divestasi 20% sahamnya kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Total saham yang dilepas dalam transaksi ini mencapai 1,98 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp5,52 triliun.

Divestasi ini dilakukan oleh Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd sebagai pemegang saham mayoritas Vale Indonesia. VCL melepas total 14,9% saham, sementara SMM mengalihkan 5,1%.

Usai divestasi itu, kepemilkan saham VCL di INCO pun berkurang menjadi 44,32% atau 4,35 miliar lembar. Sedangkan porsi saham SMM saat ini hanya tersisa 15% atau 1,49 miliar saham.

“PT Vale menyambut baik Inalum sebagai pemegang saham dan mengucapkan selamat atas aliansi antara VCL, SMM dan Inalum,” kata CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 7 Oktober 2020.

Nico menjelaskan, divestasi ini sebagai tindak lanjut dari Kontrak Karya yang ditandangani Vale bersama pemerintah Indonesia pada 17 Oktober 2014. Berdasarkan amandemen KK itu, kata Nico, kewajiban divestasi ini wajib dilakukan Vale agar perseroan bisa tetap beroperasi pasca 2025.

“Penyelesian divestasi ini menempatkan PT Vale pada posisi yang tepat untuk tetap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia,” tutur Nico.

Mining Industry Indonesia (MIND ID) dan PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) bersama dengan para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) pada tanggal 11 Oktober 2019 telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan untuk mengambil alih 20% saham divestasi PTVI kepada peserta Indonesia. / Mind.id
Tambang Nikel Masa Depan

Divestasi ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memberi nilai tambah bagi pengolahan sumber daya nikel di Indonesia. Sekaligus guna memaksimalkan pemberdayaan tenaga kerja lokal untuk berkontribusi dalam pengembangan nikel di Tanah Air.

Nico pun berharap, pelepasan saham ini bisa semakin mempererat kemitraan antara Vale dan Inalum di Indonesia. Khususnya, dalam upaya pengelolaan sumber daya mineral jangka panjang dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa kemitraan stretegis jangka panjang dalam mengelola sumber daya mineral di Indonesia ini sangat berharga bagi semua pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” kata dia.

Aksi korporasi pengalihan saham ini membuat total transaksi di bursa saham melambung menjadi Rp16,8 triliun. Saham INCO menjadi top trading value senilai Rp5,59 triliun dengan porsi 35,6% dari total transaksi harian.

Pada perdagangan Rabu, 7 Oktober 2020, saham INCO ditutup merosot 4,97% sebesar 180 poin ke level Rp3.440 per lembar. Kapitalisasi pasar saham INCO mencapai Rp34,18 triliun. (SKO)