Vale Siapkan Kocek Rp138 T untuk Garap 3 Smelter Nikel
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengaku telah menyiapkan investasi sekitar US$9 miliar atau setara dengan Rp138,24 triliun. Hal ini akan dipersiapkan untuk pengembangan proyek Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa.
Energi
JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengaku telah menyiapkan investasi sekitar US$9 miliar atau setara dengan Rp138,24 triliun. Hal ini akan dipersiapkan untuk pengembangan proyek smelter nikel yaitu Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa.
Wakil Presiden Direktur INCO Adriansyah Chaniago mengatakan, perseroan diakui telah mendapat perizinan yang cukup progresif dari pemerintah untuk menopang kemajuan ketiga proyek tersebut.
"Total semua 3 proyek itu akan sekitar US$9 miliar," katanya saat ditemui di Jakarta pada Rabu, 13 September 2023.
- Maju Mundur Gasifikasi Batu Bara, Ternyata Ini Kendalanya
- Jadi Tersangka, Bos Kresna Group Mundur dari Komisaris KREN
- Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Intip Harta Kekayaan Mahfud MD
Untuk progres proyek Bahodopi telah menyelesaikan 80% perizinan dan Pomalaa telah mendapat sekitar 50% dari perizinan yang diperlukan untuk mengesekusi komitmen investasi tersebut.
Komitmen Investasi yang disebut diakui telah disetujui oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif termasuk rencana Rencana Pengembangan Seluruh Wilayah (RPSW) pada 10 April 2023 lalu.
Langkah selanjutnya seusai disetujui ialah INCO telah mengajukan permohonan konversi kontrak karya menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) ke Kementerian ESDM pada 17 April 2023.
Proyek Blok Pomalaa telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dengan menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL) Huayou untuk menghasilkan hingga 120.000 ton nikel per tahun.
Selain itu, proyek Sorowako ditargetkan dapat membangun pabrik HPAL dengan kapasitas produksi MHP sekitar 60.000 ton, yang berasal dari Sorowako-Malili dan Sorowako Outer Area (SOA). Sementara itu, fasilitas pemurnian di proyek Bahodopi ditargetkan dapat memproduksi sekitar 73.000 nikel per tahun.