Valuasi NVIDIA Naik jadi Rp14,9 Kuadriliun Gegara Kecerdasan Buatan
- NVDIA menjadi salah satu perusahaan yang kecipratan rejeki dari viralnya kecerdasan buatan.
Industri
JAKARTA - Boomingnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) beberapa waktu terakhir tak hanya membuat bubrah pemerintah dan masyarakat. Beberapa perusahaan di sektor teknologi bahkan menerima berkah.
NVDIA menjadi salah satu perusahaan yang kecipratan rejeki dari viralnya kecerdasan buatan. Gegera AI, valuasi perusahaan pmbuat chipset ini merlejut hingga US$1 triliun atau kisaran Rp14,9 kuadriliun.
Sebagaimana diketahui, NVIDIA menjadi salah satu pembuat Chip yang sering digunakan oleh banyak server AI.
Sejajar dengan banyaknya perusahaan teknologi yang mulai melirik dan mengadaptasi AI, permintaan GPU dan Chip data center juga ikut naik. Hal ini membuat saham NVIDIA melesat hingga 25%.
Saat ini, harga saham NVIDIA berada pada angka US$384 perlembarnya. Dengan banyaknya saham yang beredar, total valuasinya kini mencapai US$1 triliun.
Gamer Tak Lagi Jadi Prioritas
Adanya AI menjadikan NVIDIA yang awalnya mengincar pasar gamers untuk menggeser prioritasnya. Pasalnya, jika menilik dari laoran keuangan yang dilansir dari Reuters Senin, 29 Mei 2023, penyumbang pemasukan terbesar kini adalah sektor AI.
Pada laporan keuangan, bisnis data center NVIDIA yang mendukung perkembangan AI tumbuh hingga 14% dalam tiga bulan pertama tahun ini secara tahunan.
Bagi NVIDIA, pemasukan dari divisi data center ini memiliki jumlah signifikan. Pasalnya, lebih dari setengah pemasukan total mereka berasal dari divisi ini.
NVIDIA mencatatkan penjualan sebesar US$4,28 miliar atau kisaran Rp64 triliun untuk konsumen enterprise. Angka ini berada di atas perkiraan analis yang meramalkan penjualan sebesar US$3,9 miliar atau Rp59 triliun.
Meski NVIDIA mengalami pertumbuhan, perusahaan rivalnya seperti divisi data center AMD mengalami pemasukan yang stagnan, atau malah seperti Intel yang Data Center and AI Group-nya mencatatkan penurunan pemasukan 39%.
Alihkan Produksi
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu NVIDIA mengalihkan sebagian kapasitas produksi GPU dari RTX 4090 ke chip H100 untuk data center. Ternyata, hal ini berbuah manis.
Saat ini, chip GPU tersebut menjadi incaran perusahaan seperti Microsoft, Oracle, OpenAI, Twitter, Amazon, dan bahkan Google.
Mengutip Techspot Senin, 29 Mei 2023, mereka membeli chip H100 dalam jumlah yang sangat besar untuk menjadi otak layanan AI generatifnya. Padahal, chip H100 ini harganya menjulang. Mekasnya bisa laku dengan harga US$40 ribu
Meski demikian, Perusahaan seperti Microsoft, Meta, Amazon, dan Google pun sampai mencoba mengembangkan chip AI-nya sendiri agar tidak bergantung pada GPU NVIDIA.
Menanggapi melejitnya valuasi perusahaan karena AI, CEO NVIDIA Jensen Huang membanggakan keputusannya dalam mengembangkan hardware dan software untuk AI selama 15 tahun terakhir.
Ia juga sangat gembira karena AI generatif menjadi perhatian utama untuk banyak data center besar di dunia.
Huang meyakini kalau pemasukan mereka selama tahun fiskal ini bakal menembus US$11 miliar atau kisaran Rp164 triliun. Angka ini naik 64% dibanding tahun sebelumnya dan menjadi rekor baru pemasukan NVIDIA.