Vape China Siap Mendunia
Industri

Vape China Siap Mendunia

  • SHANGHAI – Dalam tiga tahun ke depan, perusahaan rokok elektrik asal China, Relx Technology berencana membuka 10.000 toko di seluruh dunia. Perusahaan ini sendiri, sudah masuk pasar Indonesia sejak September tahun lalu. Rencana tersebut diungkapkan Relx Technology saat meluncurkan toko ritel pertamanya di Shanghai pada 11 Januari 2020 lalu. Meskipun baru membuka outlet ritel, perusahaan […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

SHANGHAI – Dalam tiga tahun ke depan, perusahaan rokok elektrik asal China, Relx Technology berencana membuka 10.000 toko di seluruh dunia. Perusahaan ini sendiri, sudah masuk pasar Indonesia sejak September tahun lalu.

Rencana tersebut diungkapkan Relx Technology saat meluncurkan toko ritel pertamanya di Shanghai pada 11 Januari 2020 lalu. Meskipun baru membuka outlet ritel, perusahaan ini sebetulnya sudah memiliki lebih dari 1.400 outlet di seluruh dunia yang dijalankan oleh pihak ketiga. Sebagian besar toko tersebut berlokasi di China.

“Selain memiliki outlet ritel bermerek perusahaan, Relx Technology juga akan berusaha untuk mendapatkan produknya dijual di lebih banyak toko, toko elektronik, dan corner shop,” kata Jing Long, salah satu pendiri Relx saat melakukaan pembukaan gerai ritel pertamanya dikutip Reuters, Sabtu (11/1).

Di negara asalnya, Relx menguasai 60% dari total penjualan rokok elektrik. Ekspansi besar ini dilatar belakangi oleh aturan pemerintah China yang melarang penjualan online dan iklan rokok elektronik. Saat ini, sekitar 20% dari penjualan Relx saat ini berasal dari luar negeri.

Sampai dengan September 2019, jumlah pengguna rokok elektrik di Indonesia, tercatat menyentuh angka 1 juta orang. Dengan penerimaan cukai sebesar Rp1 triliun terhadap kas negara pada tahun ini.

Pendapatan ini diperoleh seiring dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan tarif cukai sebesar 57% untuk rokok elektrik.

“Setelah ada cukai untuk vape, jumlahnya (pengguna) terus meningkat. Tahun ini konstribusi (dari cukai) Rp1 triliun, tahun depan diperkirakan bisa Rp2 triliun,” kata Perwakilan Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Bernaldi Djemat, dilansir dari Media Indonesia (13/01).